Penggemar Wayang Kulit Malaysia Gunakan Robot untuk Selamatkan Kesenian Kuno
Berita Baru, Inovasi – Dosen perguruan tinggi Malaysia Ahnaf Hakimi Ahmad berharap untuk menyelamatkan tradisi kuno wayang kulit menggunakan figur cetak 3D yang dikendalikan oleh robot, bukan manusia.
“Wayang kulit” merupakan sebuah bentuk seni teater yang pernah populer di Asia Tenggara, khususnya di Malaysia dan Indonesia. Kesenian ini secara tradisional ditampilkan dengan patung-patung yang dibuat dari kulit kerbau yang dimainkan oleh seorang dalang dan kemudian bayangannya ditampilkan siluet ke layar.
Ahnaf, berharap penemuannya, yang didanai oleh hibah 20.000 ringgit Malaysia (sekira 66 juta rupiah), dapat membawa orang untuk menikmati bentuk seni yang memudar dengan cepat “kapan pun dan di mana pun”.
“Sebagian besar remaja dan pemuda saat ini lebih condong ke media sosial dan program televisi. Jadi, dengan adanya wayang kulit animatronik ini akan menjadi fenomena baru bagi anak-anak muda ini,” ujarnya dalam sebuah pertunjukan di sebuah mal di Pulau Penang, sebagaimana dilansir dari Reuters, Kamis (27/10/22).
Wayang biasanya menggambarkan kisah-kisah epik Hindu seperti Ramayana dalam pertunjukan teater dan musik selama berjam-jam, tetapi beberapa di Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim menganggapnya tidak Islami. Hanya ada sekitar delapan grup wayang yang aktif di Malaysia saat ini.
Untuk mengatasi kritik tersebut, Ahnaf dan master wayang Mohd Jufry Yusoff, yang telah memberi nasihat tentang pertunjukan animatronik, juga menceritakan kisah kehidupan sehari-hari modern dengan boneka robot mereka.