Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemimpin Milisi Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Gelar Pertemuan Rahasia
(Foto: Atlantic Council)

Pemimpin Milisi Hizbullah, Hamas, dan Jihad Islam Gelar Pertemuan Rahasia



Berita Baru, Jakarta – Pemimpin milisi Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan Nasrallah, baru-baru ini bertemu dengan petinggi milisi Palestina, termasuk wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri dan pemimpin Jihad Islam Ziad al-Nakhala, dalam pertemuan yang diadakan pada Rabu (25/10/2023).

Pertemuan rahasia ini, yang lokasinya tidak diungkapkan, telah menyoroti kerja sama antara kelompok-kelompok militan ini dalam upaya untuk mencapai “kemenangan nyata bagi perlawanan di Gaza dan Palestina.”

Pernyataan resmi dari Hizbullah yang dikutip dari Aljazeera, mengungkapkan bahwa para pemimpin tersebut telah sepakat untuk mengambil tindakan selama “tahap sensitif” saat ini, dengan tujuan menghentikan serangan brutal terhadap rakyat Palestina yang tertindas di Gaza dan Tepi Barat.

Menurut pernyataan tersebut, pertemuan tersebut membahas perkembangan terkini sejak dimulainya Operasi Badai Al Aqsa dan peristiwa yang terjadi setelahnya, termasuk konfrontasi di perbatasan antara Lebanon dan Palestina.

“Para pemimpin membahas perkembangan terkini sejak dimulainya Operasi Badai Al Aqsa dan peristiwa yang terjadi setelahnya di semua lini, termasuk konfrontasi lintas perbatasan antara Lebanon dan Palestina,” demikian dilaporkan oleh media pemerintah Lebanon Al Manar.

Narasumber dari pertemuan ini mengungkapkan bahwa Nasrallah bersama dengan Nakhale dan al-Arouri berdiskusi tentang langkah-langkah yang harus diambil oleh Poros Perlawanan dalam fase kritis ini. Tujuannya adalah mencapai “kemenangan nyata bagi perlawanan di Gaza dan Palestina.”

Pertemuan ini berlangsung dalam konteks eskalasi perang yang telah memasuki minggu ketiga. Konflik ini melibatkan Hamas, Jihad Islam, dan Israel, serta konflik antara Israel dan Lebanon. Perang ini telah menimbulkan kerugian besar, dengan 1.400 kematian di pihak Israel dan 6.546 di pihak Palestina.

Hizbullah dan Israel memiliki sejarah ketegangan yang panjang, dan pertemuan ini menandai kerja sama antara kelompok-kelompok militan tersebut dalam upaya untuk mengakhiri konflik yang melibatkan Gaza dan Palestina.

Meskipun Nasrallah sebelumnya tidak pernah secara terbuka membahas perang Gaza dan konflik di perbatasan Lebanon-Israel, pertemuan ini menunjukkan upaya serius untuk mencapai perdamaian dan melindungi rakyat Palestina yang terkena dampak konflik tersebut.