Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PB PMII Dorong Pemerintah Tuntaskan Agenda Ketenagakerjaan

PB PMII Dorong Pemerintah Tuntaskan Agenda Ketenagakerjaan



Berita Baru, Jakarta – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mendorong pemerintah untuk menuntaskan agenda ketenaga kerjaan terutama kepada pemuda.

“Setiap komponen bangsa berkewajiban agar berkiprah dan berperan dalam pembangunan
bangsa. Pemuda harus ditempatkan sebagai subjek pembangunan bangsa,” jelas Panji Sukma Nugraha Direktur Leader Talk Summit PB PMII, pada Jum’at (03/11/2023) sore di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Panji menjelaskan, pemuda tentu bermuara terhadap upaya maksimal dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

Namun demikian, Panji juga mengingatkan terkait tantangan tenaga kerja Indonesia di Tengah Bonus Demografi yang puncaknya 2035 nanti.

Panji menegaskan, tantangan lain dunia ketenagakerjaan pada hari ini yakni digitalisasi dan lapangan pekerjaan yang terbatas. belum lagi kemampuan sumber daya manusia Indonesia yang belum memenuhi target pemberi kerja (perusahaan/dunia kerja).

Bahkan, kata Panji, jumlah penduduk Indonesia yang terkoneksi internet berjumlah 210.026.769 juta dari total
populasi 272.682.200 penduduk.

Dengan begitu, kata Panji, dapat dikatakan bahwa hampir seluruh penduduk di Indonesia telah terkoneksi dengan internet.

“Kemajuan teknologi menjadi kesempatan untuk Indonesia meratakan pembangunan ekonomi. Mendorong para telenta muda di level nasional dan daerah untuk mengembangkan potensi wilayahnya masing-masing,” jelas Panji.

Panji yang juga Bendahara Umum PB PMII tersebut membeberkan terkait
tingkat pengangguran anak muda Indonesia di mana berdasarkan beberapa laporan menjadi yang tertinggi se-Asia Tenggara.

Pada tahun 2020, lanjut Panji, proporsi pengangguran berusia muda di Indonesia menyentuh angka 20 persen.

Sedangkan di beberapa negara lain, seperti Filipina,Thailand,Vietnam, Singapura, dan Malaysia angka pengangguran usia muda di bawah 15 persen.

Faktor penyebabnya, lanjut Panji, adanya ketidaksesuaian atau link and match antara
pencipta lapangan kerja dengan kualifikasi lulusan baru dari perguruan tinggi.

“Pemerintah diharapkan segera menuntaskan isu ketenaga kerjaan, sebab tenaga kerja bagi kami tulang punggung pembangunan bangsa,” pungkas Panji.

Sementara itu, Perwakilan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) RI menyampaikan kesiapan pemerintah dalam menyambut ekosistem dunia kerja yang berpihak kepada talenta muda.

Ia mengatakan, Kemnaker telah mempersiapkan program khusus untuk pengembangan talenta muda dan program untuk mencapai link and match dunia ketenagakerjaan.

Ia membeberkan, melalui kebijakan yang dikeluarkan berdasarkan Keputusan
Menteri Ketenagakerjaan Nomor 38 tahun 2022 tentang 9 Lompatan Kementerian
Ketenagakerjaan dalam meningkatkan kapasitas talenta muda Indonesia serta link and match ketenagakerjaan dan ekosistem ketenagakerjaan dan juga Kepmen Nomor 101 tahun 2022 tentang Platform Talenthub.

Menurutnya, Talenthub sebagai wadah pengembangan talenta muda di Kemnaker.

Kendati demikian, jelas dia, tantangan serius yang mesti dipikirkan secara kolektif oleh setiap komponen Muda Indonesia yakni beberapa momentum besar kedepannya di mana 2030 bangsa Indonesia akan memasuki bonus demografi yang puncaknya pada tahun 2035.

Kemudian, lanjut dia, bangsa Indonesia juga akan menyambut Indonesia Emas 2045 di mana 100 tahun Indonesia merdeka serta bagaimana kolaborasi semua pihak terutama talenta muda
Indonesia dalam mengisi negara Nusantara berdaulat, maju dan berkelanjutan.