NU Kecam Keras Pernyataan Emmanuel Macron
Berita Baru, Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan Islam merupakan agama yang sedang mengalami krisis.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal dalam pernyataan persnya bersama pemerintah dan organisasi masyarakat di Istana Negara, Sabtu (31/10).
“NU mengecam keras dan sangat menyayangkan pernyataan dan sikap Presiden Emmanual Macron yang menyatakan bahwa Islam merupakan agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia. Tidak bisa tindakan perorangan digeneralisir sebagai ajaran agama,” ujarnya.
Selain mengecam Macron, PBNU juga mengecam kasus pemenggalan terhadap seorang guru di Prancis yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Cara-cara kekerasan, apapun bentuknya, tidak dapat dibenarkan dalam ajaran agama Islam. Termasuk juga ajaran agama lainnya. Oleh karena itu, kami mengecam keras pemenggalan terhadap seorang guru di Perancis. Sbg umat beragama, kita harus taat dan menghormati hukum yg berlaku,” tuturnya.
Lebih lanjut, PBNU meminta kepada segenap umat Islam dan warga NU untuk tidak terprovokasi.
“Semua harus menahan diri sembari terus mengupayakan solusi terbaik,” terangnya.
Ia menuturkan bahwa Islam memiliki ajaran yang melarang untuk menggambar Nabi Muhammad SAW dalam bentuk apapun. Sebagai pemeluk agama, kita harus dapat saling menghormati dan menghargai keyakinan masing-masing.
“Kebebasan berpendapat harus dijalankan di atas koridor yg tdk melukai keyakinan pihak lain,” pungkasnya.