Move On dari Honduras, Taiwan Perkuat Hubungan dengan Guatemala
Berita Baru, Guatemala City – Taiwan perkuat hubungan dengan Guatemala setelah Honduras memutuskan hubungan dan beralih ke China.
Hal itu tampak dari kunjungan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tiga hari ke Guatemala pada hari Minggu (2/4).
Guatemala merupakan salah satu dari 13 negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Di Guatemala, Presiden Tsai menawarkan lebih banyak kerja sama dengan pemerintah Presiden Guatemala Alejandro Giammattei, salah satu dari sedikit sekutu Taiwan di dunia.
“Senang menghadiri upacara serah terima Rumah Sakit Nasional Chimaltenango yang baru selesai, suatu kebanggaan bagi saya dan Alejandro Giammattei, karena membawa layanan medis berkualitas tinggi ke daerah tersebut dan sebagai contoh nyata kerja sama jangka panjang antara Taiwan dan Guatemala,” kata Tsai di Twitter.
Kunjungan Tsai itu akan membawanya ke Belize pada Minggu sore. Kunjungan itu tepat seminggu setelah Honduras memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi mendekat pada China.
China dan Taiwan telah berebut pengaruh di Amerika Latin sejak akhir perang saudara China pada tahun 1949, dengan China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayah China, sebuah posisi yang ditolak keras oleh Taiwan.
Sementara, China menolak untuk mengizinkan negara lain mempertahankan hubungan diplomatik dengan keduanya pada saat yang bersamaan.
Saat mengunjungi Guatemala, Tsai menandatangani perjanjian senilai $4 juta untuk memodernisasi daerah pedesaan dan berjanji untuk mempromosikan dan meningkatkan kerja sama antara kedua negara.
“Mulai sekarang, Taiwan dan Guatemala akan terus menunjukkan solidaritas satu sama lain, memperdalam kerja sama di semua bidang yang memungkinkan berdasarkan tujuan yang tegas, solidaritas, dan saling menguntungkan,” kata Tsai saat mengunjungi rumah sakit yang dibangun dengan bantuan Taiwan, dilansir dari Reuters.
Sebelum tiba di Guatemala, Tsai melakukan persinggahan kontroversial di New York, membuat marah China. China telah berulang kali memperingatkan pejabat AS untuk tidak bertemu dengan Tsai.
Pengaruh China di Amerika Latin telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan Nikaragua, El Salvador, Panama, dan Kosta Rika meninggalkan Taiwan demi China.
Presiden Guatemala berterima kasih kepada Tsai karena telah mengunjungi negara Amerika Tengah itu.
“Kunjungan di mana kami memperkuat ikatan persahabatan ini akan tetap ada di hati kami,” kata Giammattei.
Sikap Guatemala mempertahankan hubungan dengan Taiwan adalah cara menjilat AS pada saat hubungan dengan Washington tegang, kata mantan Menteri Luar Negeri Guatemala Edgar Gutierrez kepada Reuters, Minggu (2/4).
Pemerintah Guatemala sedang mencoba untuk membangun kembali jembatan dengan institusi AS tertentu dengan “menawarkan Guatemala sebagai simpanan migran, memindahkan kedutaannya ke Yerusalem, mendukung Ukraina … mengekstradisi lebih dari 100 pengedar narkoba pada tahun 2022 dan tetap menjadi sekutu Taiwan,” kata Gutierrez.