Menag Minta Masyarakat Pilih Pemimpin yang Tak Manfaatkan Agama dalam Politik
Berita Baru, Jakarta – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengeluarkan pesan tegas agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang pernah menggunakan agama sebagai alat untuk kepentingan politik dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Dalam keterangannya, Menag Yaqut menyampaikan, “Kita lihat calon pemimpin kita ini pernah menggunakan agama sebagai alat untuk memenangkan kepentingannya atau tidak. Kalau pernah, jangan dipilih.”
Selain itu, Yaqut juga menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam memilih pemimpin yang tidak pernah memecah belah umat. “Harus dicek betul. Pernah enggak calon pemimpin kita, calon presiden (capres) kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih,” ucapnya.
Menteri Agama juga mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang memiliki integritas dan mampu mempersatukan bangsa yang beragam. “Bagaimana memilih pemimpin yang benar-benar bisa dipercaya, bisa diberikan amanah untuk memimpin bangsa besar. Bangsa yang memiliki keragaman, bangsa yang memiliki banyak perbedaan, tetapi itu menjadi kekuatan kita,” sambungnya.
Selain itu, Yaqut memberikan pesan penting agar masyarakat melakukan penelitian tentang rekam jejak calon pemimpin sebelum membuat keputusan. “Saya berpesan kepada seluruh ikhwan dan akhwat ini agar nanti ketika memilih para pemimpin, memilih calon pemimpin kita, calon presiden dan wakil presiden, kita, lihat betul rekam jejaknya,” tuturnya.
Pesan tegas dari Menag ini muncul dalam konteks persiapan menjelang Pemilihan Presiden tahun 2024 dan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang dapat mengedepankan kepentingan bangsa di atas segalanya.