Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Komnas HAM Minta Penyelidikan Kebakaran Maut Lapas Tangerang Transparan

Komnas HAM Minta Penyelidikan Kebakaran Maut Lapas Tangerang Transparan



Berita Baru, Jakarta – Komnas HAM meminta polisi melakukan penyidikan secara mendalam dan transparan mengungkap penyebab kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang.

“Tentu kita sudah kontak juga dengan Kapolda untuk benar-benar melakukan satu penyidikan serius, mendalam, untuk mencar penyebab, kenapa ini bisa terjadi,” kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, di Lapas Kelas I Tangerang, Kamis (9/9).

Menurut Taufan, proses penyelidikan dilakukan secara objektif dan transparan suapaya masyarakat mengetahui penyebab kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.

“Untuk sementara dikatakan bahwa ada korsleting listrik tapi kepolisian kami minta untuk melakukan satu penyelidikan yang lebih mendalam, lebih objektif,” tuturnya.

Taufan juga menilai permasalahan overload di lapas harus segera ditangani. Dia menilai masalah itu sistemik dan berhubungan dengan sistem pemidanaan.

“Memang di seluruh Indonesia overcapacity dan itu persoalan yang sistemik. Soal overcapacity ini sistemik, berhubungan langsung dengan sistem pemidanaan. Contoh misalnya, orang yang sebetulnya pengguna narkoba,” kata Taufan.

Taufan juga menyebut napi narkoba cenderung banyak dan punya masa hukuman lama. Sehingga menyebabkan kondisi lapas menjadi overkapasitas.

“Dalam sistem pemidanaan kita dia dipenjarakan sekian lama dan jumlahnya besar sekali di seluruh Indonesia sehingga itu membuat overcapacity,” jelasnya.

Dia meminta perlu adanya perubahan sistem pemidanaan terkait kasus narkotika. Menurutnya, pengguna narkoba perlu diberikan bentuk hukuman selain ditahan di dalam lapas.

“Kita menginginkan ada pengubahan dalam sistem kita. Mungkin dicari pendekatan yang lain untuk orang orang yang melakukan satu kesalahan seperti ini. Juga kasus-kasus yang lain di banyak negara sebetulnya sudah tidak lagi dimasukkan ke lapas tapi sistem hukum kita masih seperti itu,” imbuhnya.

Sebelumnya, 44 napi tewas dalam peristiwa kebakaran ini. Kebakaran terjadi di hunian khusus narkoba Blok C2, pada Rabu (8/9) pukul 01.45 WIB. Polda Metro Jaya turun melakukan investigasi terkait kebakaran tragis ini.