Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Lonjakan Kasus Covid-19 Meningkat, Sri Mulyani Waspadai Kemunculan Varian Baru

Lonjakan Kasus Covid-19 Meningkat, Sri Mulyani Waspadai Kemunculan Varian Baru



Berita Baru, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai lonjakan kasus aktif Covid-19 di Indonesia yang belakangan meningkat sangat pesat, seiring dengan munculnya varian baru Covid-19 di Indonesia.

Sri Mulyani menjelaskan, bahwa kenaikan kasus positif di Indonesia yang telah mencapai lebih dari 13 ribu dalam satu hari ini bisa mempengaruhi kondisi perekonomian, terutama pada kuartal II-2021. Menurutnya, jenis varian baru virus corona juga perlu diwaspadai.

“Bulan lalu proyeksi pada kuartal II adalah 7,1-8,3 persen dan seiring Covid-19 maka proyeksi lebih ke rentang batas bawah atau lebih rendah,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (21/6/2021).

“Munculnya varian baru, jadi tantangan kita semua. Ada hal positif yang harus dimonitor dengan kewaspadaan seperti varian baru Covid-19 dan penularannya lebih cepat masuk ke anak-anak balita yang terkena,” lanjut Sri Mulyani.

Menurut Sri Mulyani, selama kegiatan masyarakat belum normal, maka perekonomian khususnya Indonesia berjalan sangat pelan. Oleh karena itu, lanjutnya, saat ini pemerintah sedang mengejar target vaksinasi hingga 1 juta per hari untuk bisa meminimalisir kondisi yang terjadi.

“Presiden harapkan 1 juta per hari. Ini butuhkan kerja sama semua pihak. Seluruh resources kita vaksinasi dan skala mikro. Untuk vaksinasi Kemenkes, Pemda, TNI, Polri dimobilisasi,” ucap Sri Mulyani.

“Dengan konteks Covid-19 ini dari sisi tren global maupun nasional ada hal optimisme dan ada risiko yang harus diwaspadai,” pungkas Sri Mulyani.

Adapun berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Senin, (21/6/2021), jumlah kasus infeksi sudah ada di angka 2.004.445 kasus, dengan penambahan kasus harian sebanyak 14.536 kasus.

Sementara untuk kasus kematian di hari yang sama tercatat sudah mencapai angka 54.956 kasus.