KPK: Lukas Enembe Sehat, Tak Perlu Dirujuk ke Luar Negeri
Berita Baru, Jakarta – Wakil Ketua KPK Alexander Marawata mengatakan bahwa Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe tidak perlu dirujuk ke rumah sakit di luar negeri. Ia memastikan dokter di Indonesia mampu mengawasi kesehatan Lukas.
“Jadi untuk sementara kami tidak akan memfasilitasi yang bersangkutan untuk berobat ke luar negeri. Dengan fasilitas kesehatan yang tersedia di Jakarta, RSPAD (Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat),” kata Alex, Selasa (17/1).
Namun demikian ia memastikan jika kesehatan Lukas Enembe memburuk, pihaknya akan memfasilitasi untuk berobat ke luar negeri. Dengan syarat harus mendapat rekomendasi dari dokter RSPAD dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Kalau ada gangguan kesehatan, hipertensi, itu kan karena faktor usia, mungkin juga karena kondisi badan yang bersangkutan, dan itu sudah bisa diatasi lewat pemeriksaan yang bersangkutan di RSPAD, ini,” ucap Alex.
Sebelumnya diberitakan, Lukas Enembe dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada hari ini. KPK memastikan Lukas hanya menjalani konsultasi biasa.
“Informasi yang kami peroleh, Lukas Enembe dibawa ke RSPAD hanya untuk rawat jalan atas rekomendasi dokter KPK. Sejauh ini tidak ada keadaan yang urgen,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri.
Menurut Ali Lukas nantinya bakal menjalani pemeriksaan dokter di RSPAD. “Yang bersangkutan perlu konsultasi dan pemeriksaan dokter terkait pergantian dan penambahan obat-obatan yang dibutuhkan,” tutupnya.
Seperti diketahui, KPK menjadwalkan pemeriksaan Lukas Enembe sebagai saksi penyuapnya yang bernama Rijatono Lakka hari ini. Lukas sempat berada di ruang penyidik KPK selama kurang lebih dua jam sebelum akhirnya dibawa ke RSPAD.
Pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona, mengatakan kondisi kesehatan kliennya menurun. “Kita belum tahu kondisinya seperti apa, tapi teman-teman bisa lihat tadi. Drop. Dia drop,” kata Petrus Bala Pattyona di gedung KPK.
Petrus mengaku mendengar informasi dari petugas KPK perihal Lukas Enembe sempat buang air besar saat menjalani pemeriksaan. Petrus lalu mengatakan kondisi kliennya yang menurun membuat tertundanya agenda pemeriksaan terkait perkara suap yang ditangani KPK.