Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Iran Umumkan Rencana Latihan Militer Skala Besar di Laut Arab dan Laut Merah
(Foto: Getty Images)

Iran Umumkan Rencana Latihan Militer Skala Besar di Laut Arab dan Laut Merah



Berita Baru, Internasional – Pada hari Sabtu (7/11), Iran mengumumkan bahwa angkatan bersenjatanya sedang merencanakan “latihan militer skala besar” di beberapa bagian Laut Arab dan Merah, segera setelah sebuah kapal tanker minyak Iran dilaporkan bentrok dengan kapal militer AS awal pekan ini.

Menurut Wakil Kepala Angkatan Darat Iran untuk Koordinasi, Laksamana Muda Habibollah Sayyari, menyebut bahwa semua persiapan yang diperlukan telah diselesaikan dan latihan militer bersama, yang disebut Zolfaqar-1400, akan dimulai pada hari Minggu.

Seperti dilansir dari Sputnik News, latihan tersebut dikatakan mencakup Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Pertahanan Udara, yang meliputi area seluas lebih dari satu juta kilometer persegi tenggara Iran, membentang dari bagian timur Selat Hormuz ke bagian utara Iran. Samudra Hindia, hingga garis lintang 10 derajat, dan sebagian Laut Merah.

Laksamana itu juga menunjukkan bahwa berbagai peralatan dan amunisi buatan sendiri, termasuk pengintaian canggih dan drone tempur dengan berbagai jangkauan akan digunakan dalam latihan, menambahkan bahwa kesiapan peralatan itu sekaligus “peringatan bagi musuh” bahwa setiap tindakan agresi terhadap Iran akan berisiko dengan tanggapan yang keras.

latihan yang akan datang disebut untuk memfasilitasi kesiapan militer dan kapasitas pertahanan Iran “dalam melindungi integritas teritorial negara itu.”

Pengumuman itu muncul setelah media Iran melaporkan pada 3 November bahwa Angkatan Laut Iran telah menangkis serangan AS terhadap salah satu kapal tanker minyaknya di Teluk Oman. Militer AS dilaporkan menggunakan beberapa helikopter tempur dan kapal perang dalam serangan itu. Menurut laporan, mereka menghentikan kapal tanker Iran dan awak kapal AS mulai mentransfer minyak ke kapal tankernya sendiri. Iran menuduh AS melakukan pencurian terhadap minyaknya.

Pada hari yang sama, sebuah video dirilis yang menggambarkan pasukan Korps Pengawal Revolusi Islam mencegah militer AS mencegat muatan kapal tanker Iran.

Para pejabat AS telah menolak tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa itu “benar-benar salah dan tidak benar.” Menurut juru bicara Pentagon John Kirby, tuduhan itu mungkin dipicu oleh insiden berbeda, yang terjadi pada 24 Oktober, ketika “aset Angkatan Laut AS memantau pasukan Iran secara ilegal menaiki dan menyita kapal dagang di perairan internasional di Teluk Oman.”

Ketegangan antara Iran dan Barat terus meningkat di tengah serangkaian insiden maritim di wilayah perairan lepas pantai Selatan Republik Islam, yang dianggap sebagai salah satu rute terpenting pengiriman minyak global.