Ilmuwan Jepang Kembangkan Replika Wagyu Bercitarasa Sama dengan Aslinya
Berita Baru, Inovasi – Para ilmuwan di Jepang mengklaim bahwa mereka telah berhasil menciptakan replika Wagyu di laboratorium yang memiliki bentuk dan rasa yang sama dengan aslinya.
Daging sapi Wagyu Jepang adalah makanan yang terkenal karena kelezatannya dan juga harganya yang tergolong sangat mahal. Para ilmuwan berpikir dengan replika tersebut diharapkan akan memberikan pilihan yang lebih terjangkau.
Dilansir dari Reuters, Peneliti Universitas Osaka yang dipimpin oleh Michiya Matsusaki menggunakan bioprinter 3-D dan sel induk sapi untuk mereplikasi marmer khas Wagyu dalam potongan seperti steak padat.
Sementara daging sapi wagyu asli berasal dari jenis sapi hitam, yang paling terkenal dibudidayakan di daerah Kobe, Jepang Barat.
“Saat ini dibutuhkan sekitar tiga sampai empat minggu untuk menghasilkan satu sentimeter kubik daging budidaya, jadi belum siap untuk lorong toko kelontong. Tetapi seiring dengan peningkatan teknik dan efisiensi, metode ini dapat menghasilkan sesuatu yang meniru hal yang sebenarnya,” ungkap Matsusaki, dikutip Berita Baru, Sabtu (9/10/21).
“Jika kita dapat dengan cepat menghasilkan banyak daging dari beberapa sel, ada kemungkinan kita dapat merespons masalah kekurangan makanan dan protein dengan lebih baik di masa depan,” tambahnya.
Kekhawatiran lingkungan dan etika di sekitar industri daging telah mendorong minat pada alternatif nabati dan potensi produk yang dikembangkan di laboratorium. Itu telah mendorong pertumbuhan yang kuat dalam pengembang alternatif daging asli, termasuk pembuat burger nabati Impossible Foods
Matsusaki mengatakan teknik bioprinting dan kultur yang dikembangkan di labnya juga dapat diterapkan dalam pengobatan manusia, seperti menumbuhkan pengganti otot yang rusak.