Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kendaraan yang terbakar terlihat di Khartoum, Sudan 26 April 2023. Foto: Reuters/El-Tayeb Siddig/File Foto.
Kendaraan yang terbakar terlihat di Khartoum, Sudan 26 April 2023. Foto: Reuters/El-Tayeb Siddig/File Foto.

ICRC: 125 Tentara Sudan yang Ditahan oleh RSF Dibebaskan



Berita Baru, Khartum – Secara total, 125 Tentara Sudan yang Ditahan oleh RSF dibebaskan, menurut Komite Palang Merah Internasional (ICRC) yang memediasi pihak-pihak yang bertikai di Sudan.

Sudan telah dilanda kekerasan sejak 15 April ketika perebutan kekuasaan antara kepala tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter meledak menjadi perang ganas yang telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

ICRC mengatakan pada hari Kamis (28/6) total 125 tentara yang ditahan oleh RSF dapat kembali ke keluarga mereka sebelum Idul Adha, salah satu hari libur terbesar dalam kalender Islam.

Di antara mereka ada 44 orang terluka.

Rombongan dibawa dari Khartoum ke Wad Madani, selatan ibu kota.

Demikian pula, 14 orang terluka dibebaskan pada hari Senin dengan bantuan ICRC di wilayah titik nyala Darfur, di bagian barat negara itu.

“Langkah positif ini berarti keluarga akan merayakan Idul Adha bersama orang yang mereka cintai,” kata Jean Christophe Sandoz, kepala delegasi ICRC di Sudan, dilansir dari Reuters.

“Kami siap bertindak sebagai perantara netral untuk pembebasan tahanan dari semua pihak yang berkonflik kapan pun diminta,” tambahnya.

ICRC mempertahankan kenetralan yang ketat dalam konflik bersenjata dengan tujuan merawat para korban.

Ini mengunjungi tahanan di kedua sisi konflik dan membantu mereka tetap berhubungan dengan keluarga mereka. Ini juga mengatur pembebasan atau pertukaran tahanan atas permintaan pihak-pihak yang berkonflik, seperti dalam kasus ini.

Minggu ini, tentara Sudan dan RSF mengumumkan gencatan senjata “sepihak” untuk Idul Adha, tetapi penduduk Khartoum mengecam deklarasi itu tidak berarti di tengah laporan penembakan, serangan udara, dan tembakan antipesawat.

Berbagai kesepakatan gencatan senjata telah gagal, termasuk beberapa yang ditengahi oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat pada pembicaraan yang ditangguhkan di kota pelabuhan Jeddah, Saudi.