Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Hadiri Silaturahim Tim PKH dan Tagana, Bupati Gresik Disambati Berbagai Kendala

Hadiri Silaturahim Tim PKH dan Tagana, Bupati Gresik Disambati Berbagai Kendala



Berita Baru, Gresik – Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani menghadiri silaturahmi dan buka puasa bersama pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan tim Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Gresik dalam rangka kunjungan Sekretaris Dirjen Linjamsos Kementerian Sosial (Kemensos RI) Robben Rico di Resto Bintang Shofa Gresik, Jum’at (08/04).

Saat berdialog dengan Bupati Gresik, tim Tagana Gresik dan SDM Pendamping PKH curhat terkait berbagai hal yang menjadi kendala dalam menjalankan tugas selama ini di lapangan.

Abdul Mukid, salah satu personil Tagana Gresik mengungkapkan bahwa dalam menjalankan tugas, pihaknya mengalami kendala persoalan operasional,

“Tagana mengalami kesulitan untuk pendistribusian makanan ketika menangani bencana, dimana kesulitan tersebut terletak dalam persoalan transportasinya,” jelasnya

Menanggapi permasalahan tersebut, Bupati Gresik menugaskan Sekretaris Dinas Sosial Gresik untuk mencarikan solusi terbaik bagi tim Tagana.

“Saya berharap dengan adanya transportasi umum ini tidak sampai mengurangi tingkat kepedulian temen-temen Tagana dan tim Tagana untuk juga membuka usaha UMKM bagi keluarga dirumah, intinya memiliki usaha dirumah nanti dipinjami bank Gresik senilai Rp 3juta,” tanggapnya.

Curhatan serupa disampaikan Eko arifiyanto yang merupakan salah satu anggota pendamping PKH, ia berharap persoalan pendataan warga penerima bantuan di desa melalui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dapat selalu diperbarui dengan cepat,
“Saya berharap Bupati lebih sering bertemu pada pihak-pihak desa untuk selalu bisa memperbarui data penduduk desa,” harapnya.

Bupati Gresik lantas menjelaskan, dirinya sering mengumpulkan setiap kepala desa untuk menyiapkan minimal satu orang yang mampu dan ahli dalam persoalan statistik dan pendataan di desa.

“Saya sering berpesan pada pihak desa-desa untuk menyiapkan minimal ada satu orang yang fokus dalam persoalan verifikasi data dan statistik disetiap desa-desa,” jelasnya.

Sementara Kasi Penyuluh Sosial Dinsos Gresik, Sunartiningsih mengeluhkan terkait ploting anggaran tahun ini untuk dapur umum yang semula Rp 85 juta menjadi Rp 50 juta.

“Bupati tolong anggarannya jangan dipotongi terus, itu sudah mepet-mepet,” jlentrehnya.
Menjawab keluhan itu, Bupati Gresik menegaskan seharusnya permasalahan tersebut bisa ditangani dengan pengajuan di PAK.

“Tinggal dari sipengusul saja, dan saya berharap bahwa Dinas sosial dapat terus menguatkan basis datanya, karena hal tersebut menjadi tolak ukur kuat atau lemahnya dinas sosial,” pungkasnya