Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

New York
(Foto: Reuters)

Gubernur New York: Virus Corona di New York Masuk dari Eropa, Bukan dari Cina



Berita Baru, Internasional – Gubernur New York Andrew Cuomo mengutip penelitian dari Northeastern University yang memperkirakan bahwa lebih dari 10.000 warga New York mungkin telah tertular virus corona ketika pemerintah pertama kali mengumumkan adanya virus tersebut pada 1 Maret 2020.

Coumo mengatakan bahwa virus corona memasuki negaranya dari Eropa, bukan dari Cina. Ia juga meyakini sumber virus tersebut mungkin datang dari Italia. Selain itu ia menilai larangan bepergian yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terlambat dilakukan untuk menghentikan penyebarannya.

Coumo menduga virus corona telah menyebar luas di AS, ketika Trump memerintahkan larangan perjalanan dari Tiongkok pada 2 Februari, yaitu lebih dari sebulan setelah adanya laporan wabah di kota Wuhan. Setelah itu pemerintah AS baru memutuskan untuk membatasi perjalanan dari Eropa pada bulan berikutnya.

“Kami menutup pintu depan dengan larangan bepergian ke Cina. Tapi kami membiarkan pintu belakang terbuka karena virus telah meninggalkan Cina pada saat kami melakukan larangan bepergian ke Cina”. Kata Cuomo.

Menurut laporan reporter Reuters Nathan Layne dan Jessica Resnick-Ault, komentar Cuomo tersebut telah memicu debat politik yang panas tentang kapan dan bagaimana virus pertama kali memasuki AS, dan apakah para pejabat seperti Trump dan dirinya sendiri bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa jika mereka bertindak lebih cepat.

Cuomo pun membela diri. Dia mengaku telah bertindak cepat dengan membuat perintah lock-down 19 hari setelah kasus pertama dikonfirmasi di New York. Ia juga mengklaim tindakannya lebih cepat daripada negara bagian lainnya.

Di sisi lain Cuomo juga mendukung Presiden Trump yang telah menghentikan bantuan pemerintah A.S. kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah menuduhnya mempromosikan “disinformasi” China tentang wabah corona. Ia juga mendukung pemerintah AS untuk mempertanyakan apakah WHO menanggapi krisis dengan tepat.

Cuomo menyoroti adanya 2,2 juta orang melakukan penerbangan dari Eropa ke New York dan bandara New Jersey dalam dua bulan setelah diumumkannya virus corona di China. Ia menduga banyak dari mereka kemungkinan telah membawa dan menularkan COVID-19.

“Kami bertindak dua bulan setelah wabah Cina. Ketika Anda melihat ke belakang, apakah ada yang mengira virus itu masih di China menunggu kami untuk bertindak dua bulan kemudian? Kuda itu sudah meninggalkan lumbung pada saat kita pindah”. Kata Cuomo.

Dia mengatakan masih terlalu dini untuk membuka kembali negaranya, yang terkunci hingga setidaknya 15 Mei 2020. [Hp]