Kapal Coast Guard dan Kapal Penangkap Ikan China Kembali Melanggar ZEE
Berita Baru, Natuna – Enam kapal Coast Guard dan kapal-kapal penangkap ikan ditemukan sedang menyebarkan jaring guna menangkap ikan secara ilegal di ZEE Indonesia.
Menanggapi situasi ini, tiga Kapal Republik Indonesia (KRI), KRI Usman Harun-359, KRI Jhon Lie-358, dan KRI Karel Satsuitubun-356 melakukan manuver dalam upaya mengusir kapal Coast Guard dan penangkap ikan China dari ZEE Indonesia.
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI Yudo Margono mengatakan pihaknya memerintahkan kepada Komandan KRI untuk mengusir kapal-kapal penangkap ikan China yang sedang menebar jaring mereka.
Margono menegaskan, jika kapan penangkap ikan China tetap tidak pergi dari ZEE Indonesia, maka mereka akan ditangkap dan diadili, melalui proses hukum.
“Presiden Jokowi telah memerintahkan pihak berwenang Indonesia untuk mengambil tindakan tegas terhadap para pelanggar ZEE Indonesia” katanya.
Dalam jumpa persnya yang ditemui beritabaru.co, Sabtu (11/1) Margono menyampaikan agar jangan sampai hubungan baik Indonesia-China terganggu oleh kegiatan ilegal kapal penangkap ikan China.
“Selain mengusir kapal-kapal asing tersebut, Komandan KRI juga memberikan pengertian kepada mereka (awak kapal asing) yang mengetahui aturan harus memahami situasi tersebut,” kata Margono.
Ia mengatakan para Perwira Indonesia mencoba memberi merkea pemahaman mengenai prinsip hukum internasional, termasuk UNCLOS. Baik Indonesia maupun China sudah meratifikasi UNCLOS pada 1982, sehingga China harus menghormati hukum tersebut.
Sebelumnya pada Rabu (08/1), Presiden Joko Widodo didampingi mengunjungi Kabupaten Natuna untuk mengamati armada dan bertemu langsung dengan para nelayan di tengah pelanggaran yang sedang oleh China dalam ZEE Indonesia.
Rombongan presiden terdiri dari Panglima TNI (Panglima TNI) Marshall Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Jenderal Presiden (pensiunan) Moeldoko, Wakil Menteri Agraria dan Perencanaan Tata Ruang Surya Tjandra, dan juru bicara Presiden Fadjroel Rahman.
Perairan Natuna kembali menarik perhatian media nasional dan internasional setelah kapal Coast Guard dan kapal penangkap ikan berulang kali melanggar hak ZEE Indonesia