Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dipanggil KPK, Politisi PKB Gresik Bungkam Tak Terlihat di Kantor Kejati BPKP dan BPK RI

Dipanggil KPK, Politisi PKB Gresik Bungkam Tak Terlihat di Kantor Kejati BPKP dan BPK RI



Berita Baru, Gresik – Sebelumnya, Muchammad, mantan Dirut PDAM Gresik yang kini menjabat Ketua Komisi IV DPRD Gresik dan anggota Fraksi PKB sempat mengaku tidak tau terkait pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan tindak korupsi dua proyek rekanan PDAM tahun 2012 dengan nilai investasi sebesar Rp133 miliar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Saya tidak tau mas, tadi saya ikut LKPJ Bupati. Kalau terkait PDAM sampeyan tanya pihak PDAM langsung,” ucapnya saat dikonfirmasi Beritabaru.co, Selasa (30/3) kemarin.

Kini, saat ia dikabarkan diperiksa KPK, Mantan direktur utama PDAM Gresik itu justru bungkam. Dihubungi melalui sambungan seluler, Muhammad tak kunjung merespon hingga berita ini diturunkan.

Dijadwalkan dipanggil lembaga antirasuah hari ini pada Kamis (1/4), pantauan di kantor Kejati Jatim yang berada di Jalan A Yani Surabaya dan kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sejak pagi hingga sore tak nampak kehadiran Anggota DPRD Gresik dari Fraksi PKB ini. Bahkan, sumber internal menyebutkan bahwa hari ini tidak ada jadwal pemeriksaan KPK terhadap mantan Dirut PDAM Gresik tiga periode itu.

“Hari ini tidak ada jadwal pemeriksaan KPK mas, kalau ada pasti ada jadwalnya, karena setiap KPK pinjam tempat pasti ada izin dan jadwal pemeriksaan,” ungkapnya.

Tak berhenti disitu, pantauan kemudian berlanjut ke Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Pembangunan (BPKP) Jatim dan Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). Di dua lembaga pemeriksa keuangan tersebut, jawaban serupa dilontarkan oleh petugas masing-masing bahwa tidak ada tamu atas nama Muhammad yang kini menjabat sebagai ketua komisi IV DPRD Gresik.

“Tidak ada pemeriksaan KPK hari ini disini mas. Terakhir KPK pinjam ruangan untuk pemeriksaan minggu lalu,” singkat petugas recepsionis kantor BPKP Jatim.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PDAM Giri Tirta Gresik Siti Aminatus Zariyah beserta empat pejabat aktif PDAM telah dimintai keterangan pada Selasa (29/3/2021) kemarin.

Mantan Dirut PDAM Gresik Muhammad bersama empat mantan pejabat PDAM lainnya dikabarkan dimintai keterangan oleh penyidik KPK di Kantor Kejati Jawa Timur pada hari ini, Kamis (1/4).

Siti Aminatus Zariyah ada empat orang yang dipanggil KPK untuk dimintai keterangan yaitu Mantan Dirut Muhammad dan empat mantan pegawai dan pejabat PDAM yakni Imron, Santoso, Patris (Kepala Satuan RNK), dan Mantan Dirum PDAM Zakky.

“Mantan Dirut PDAM Gresik yang dimintai keterangan KPK bersama empat mantan pejabat PDAM waktu itu. List data panggilan ada semua,” ucap Siti Aminatus Zariyah.

Riza sapaan akrabnya mengaku, dirinya telah dimintai keterangan penyidik KPK bersama empat pejabat PDAM. Mereka yakni Kabag Keuangan PDAM, Kepala Litbang PDAM, Kabag Perencanaan PDAM, dan Kabag P3T PDAM.

Sejauh ini, lanjut Riza menjelaskan, penyidik KPK belum mengambil berkas-berkas yang dibutuhkan di kantor PDAM. Hanya, setiap pejabat atau mantan pejabat PDAM yang dipanggil untuk dimintai keterangan diminta membawa berkas yang diminta. 

“Seperti saya dimintai keterangan diminta membawa berkas seperti kontrak kerja, feasibility study (FS), dan lainnya,” paparnya.

Risa menambahkan, penyidik KPK sebelum meminta keterangan sejumlah pejabat dan mantan pejabat PDAM terlebih dahulu mendatangi Kantor PDAM Giri Tirta Gresik di Jalan Raya Permata Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas pada Senin (29/3) lalu.

Petugas KPK saat itu minta diantarkan ke lokasi proyek milik PT Dewata Bangun Tirta (DBT) dengan sistem Build Operate Transfer (BOT) untuk membangun proyek instalasi pengolahan air di Desa Legundi, Kecamatan Driyorejo dengan investasi sebesar Rp47 miliar. Kerja sama selama 25 tahun.

Kemudian, proyek kerja sama dengan PT Drupadi Agung Lestari (DAL) untuk membangun proyek Rehabilitation Operating Transfer (ROT) di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo dengan investasi sebesar Rp86 miliar.

“Saat ke lokasi proyek petugas KPK diantar Dirtek dan Humas PDAM,” pungkas Riza.