Dinsos Gresik Akui Kualitas Beras BPNT di Desa Morowudi Jelek
Berita Baru, Gresik – Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gresik, Ummi Khoiroh menemukan fakta bahwa kualitas beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme jelek atau di bawah standar. Tapi, Ummi memastikan pihak penyalur telah mengganti beras yang jelek itu dengan beras baru yang kualitasnya sesuai standart.
“Memang benar beras BPNT yang disalurkan di Desa Morowudi, Kecamatan Cerme di bawah standar, tapi masih masuk kategori layak konsumsi, dan akhirnya ada itikad baik dari agen atau penyuplai untuk mengganti semua beras yang diserahkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) tersebut,” kata Ummi saat ditemui di kantornya, Rabu (19/1).
Fakta tersebut terungkap setelah Ummi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Kecamatan Cerme pada Selasa (18/01). Saat itu, seluruh pihak mulai pendamping TKSK, penanggung jawab BPNT, Kesra desa, agen hingga Camat Cerme dipanggil untuk dimintai klarifikasi.
“Jadi setelah kami mengikuti acara pelantikan pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Gresik langsung melakukan sidak di Kecamatan Cerme dan memanggil Camat, penanggung jawab BPNT dan pendamping, kesra serta agen serta dua desa yakni Desa Morowudi dan Desa Sukoanyar Kecamatan Cerme, untuk dilakukan klarifikasi temuan beras tersebut,” terangnya.
Terkait kualitas buruk beras BPNT di Desa Morowudi, Ummi sempat menanyakan langsung kepada pihak agen e-warung. Informasi yang diperoleh, hal tersebut terjadi karena adanya tambahan bantuan berupa BPNT perluasan dan beberapa bantuan lain, sehingga membuat suplayer kuwalahan.
“Tapi itu mestinya bukan alasan, sebab jika tidak layak tolong jangan didistribusikan, kasihan masyarakat,” pintanya.
Selanjutnya, perempuan yang menjabat Kadinsos sejak 15 Desember 2021 itu meminta kepada Camat agar mengaktifkan semua pihak khususnya tikor untuk melakukan evaluasi rutin setiap bulan.
Sebab, penyaluran Bansos BPNT melibatkan beberapa pihak maupun instansi, jika terdapat permasalahan maupun keluhan masyarakat terkait penyaluran ataupun kualitas komoditas Bansos maka harus segera ditindaklanjuti.
“Mari bersama-sama untuk menyalurkan bantuan ini dengan baik terutama kepada pendamping yang tahu di lapangan. Karena kasihan kalau warga Gresik di kasih beras bantuan seperti ini lagi. Mudah-mudahan hal seperti ini tidak terulang kembali,” pungkasnya.
Sebelumnya, temuan buruknya kualitas beras bantuan bagi masyarakat miskin dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos RI) itu viral di media sosial (Medsos) pada 7 Januari lalu. Salah satu netizen membagikan dalam Facebook Grup hingga mengundang berbagai komentar di jagad maya.