Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Didik J. Rachbini: Keberhasilan Koperasi Merah Putih Tergantung Kualitas Pengurus dan Managernya

Didik J. Rachbini: Keberhasilan Koperasi Merah Putih Tergantung Kualitas Pengurus dan Managernya



Berita Baru, Jakarta – Koperasi Merah Putih digadang sebagai pilar penting dalam pembangunan ekonomi kerakyatan nasional. Namun, agar mampu bersaing secara modern dan profesional, koperasi tak bisa lagi mengandalkan cara lama. Profesionalisme pengelola menjadi keharusan, dan salah satu indikator utamanya adalah sertifikasi manajemen.

Menurut Ekonom Senior Indef sekaligus Rektor Universitas Paramadina, Prof. Didik J. Rachbini, keberhasilan program Koperasi Merah Putih bergantung pada kualitas pengurus dan manajernya.

“Program pemerintah yang baik ini harus dijalankan bersamaan dengan sertifikasi kompetensi manajemen yang dimiliki oleh pengurus dan manajernya,” tutur Rektor Universitas Paramadina yang baru terpilih kedua kalinya tersebut dalam sebuah catatan yang diberikan kepada Beritabaru.co pada Senin (12/5/2025).

Sertifikasi bukan hanya soal legalitas administratif, melainkan sebuah jaminan atas kemampuan manajerial yang telah melalui standar nasional. Seorang pengurus koperasi yang tersertifikasi telah dinilai berdasarkan aspek keuangan, kepemimpinan, pelayanan anggota, serta tata kelola kelembagaan.

Manfaat dari sertifikasi sangat signifikan. Pertama, meningkatkan kepercayaan anggota dan mitra usaha, termasuk lembaga keuangan. Kedua, mencegah terjadinya praktik manajemen yang keliru atau penyalahgunaan dana. Ketiga, membuka jalan bagi koperasi untuk mendapatkan akses pendanaan dari bank dan lembaga keuangan lainnya.

“Tanpa sertifikasi dan peningkatan kapasitas, pengurus dan manajer akan kesulitan membuat pengembangan bisnis yang bankable, laporan keuangan yang akuntabel, serta strategi usaha yang berkelanjutan,” tegas Didik. Ia juga memperingatkan bahwa koperasi Merah Putih bisa stagnan, bahkan gagal total jika manajemen profesional tidak disiapkan sejak awal.

Langkah awal yang bisa diambil koperasi pemula adalah bermitra dalam bentuk waralaba atau franchise, dengan menjalankan bisnis dari mitra yang lebih berpengalaman. Hal ini akan membantu mempercepat adaptasi sistem dan jejaring bisnis, sekaligus memperkuat posisi koperasi di mata lembaga keuangan.

Prof. Didik menutup sarannya dengan menekankan pentingnya transformasi koperasi: “Saatnya koperasi bangkit dengan standar baru yang lebih tinggi, modern, dan akuntabel.”