Di Tengah Konflik Suasana Panas dengan NATO, Putin Sebut Latihan Militer di Laut Hitam Tidak Perlu dan Tidak Ada Gunanya
Berita Baru, Moskow – Di tengah konflik suasana panas dengan NATO, Presiden Rusia Vladimir Putin sebut latihan militer di Laut Hitam tidak perlu dan tidak ada gunanya meskipun latihan itu sudah disiapkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia.
Hal itu disampaikan Putin sat melakukan wawancaraa dengan TV Pemerintah yang diterbitkan di situs Kremlin, Rossiya-1, pada Minggu (14/11) malam waktu setempat.
“Saya harus mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan kami memiliki proposal untuk mengadakan latihan cepat kami sendiri di perairan itu. Tapi saya yakin itu tidak ada gunanya dan tidak perlu menambah ketegangan di sana,” kata Putin, dilansir dari Reuters.
Aktivitas militer di sekitaran Krimea, semenanjung Laut Hitam kembali meningkat. Wilayah itu merupakan wilayah yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014 dan yang diinginkan kembali oleh Kyiv.
Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya telah meningkatkan aktivitas militer di sana, termasuk memperbanyak jumlah pesawat mata-mata di sana, penerbangan pembom yang lebih strategis, dan kehadiran dua kapal perang AS.
Namun Putin menegaskan tidak perlu untuk membalas langkah yang serupa.
“Jadi kementerian pertahanan membatasi diri untuk mengawal jet dan kapal (NATO),” kata Putin.
Amerika Serikat mengatakan kapal perangnya berada di Laut Hitam untuk meningkatkan kerja sama dengan sekutu NATO di wilayah tersebut.
“Amerika Serikat dan sekutu NATO mereka benar-benar mengadakan latihan yang tidak direncanakan, saya ingin menyorotinya, latihan yang tidak direncanakan di perairan Laut Hitam,” kata Putin.
“…Ini adalah tantangan serius bagi kami,” imbuhnya.
Sementara itu, pejabat AS mengatakan bahwa Rusia memang sudah mempersiapkan diri di dekat Ukraina sehubungan dengan kebuntuan terkait pengungsi antara Belarusia dan Uni Eropa. Belarusia sendiri merupakan salah satu sekutu dekat dari Rusia.