China Siap Jadi Juru Damai dalam Konflik Israel-Palestina
Berita Baru, Jakarta – China menyatakan kesiapannya untuk berperan sebagai penengah dalam konflik antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, yang telah berlangsung sejak akhir pekan lalu. Pernyataan ini muncul setelah Liga Arab menggelar pertemuan darurat untuk membahas perkembangan perang Israel-Palestina.
“China siap melanjutkan komunikasi dan koordinasi dengan Liga Arab dan negara-negara lain untuk secara aktif mengajak semua pihak berunding dan terus berupaya membawa proses perdamaian di Timur Tengah kembali ke jalur yang benar,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbi dalam konferensi pers yang dikutip dari situs resmi Pemerintah China, fmprc.gov.cn.
Wang juga mengungkapkan keprihatinannya atas perkembangan konflik ini. “Perang antara Israel dan Hamas adalah peristiwa berulang, dan proses perdamaian di Timur Tengah tampaknya semakin menyimpang dari jalur yang diinginkan,” tegasnya.
Diplomat China itu juga menekankan pentingnya peran komunitas internasional dalam menyelesaikan konflik ini dengan efektif, memberikan dukungan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, dan mendorong segera dimulainya perundingan damai.
Wang menegaskan bahwa China dan Liga Arab bersama-sama menyerukan penghentian kekerasan dalam konflik tersebut. “[Kami] mengutuk tindakan terhadap warga sipil dan meyakini hal ini penting untuk menghindari eskalasi lebih lanjut yang bisa menyebabkan bencana kemanusiaan,” ujarnya.
Pada Rabu (11/10/2-23), Menteri Luar Negeri anggota Liga Arab mengadakan pertemuan darurat di Kairo, Mesir, di mana mereka menyerukan pengakhiran perang dan memperingatkan tentang konsekuensi bencana jika eskalasi terus berlanjut.
Mereka juga mengutuk pembunuhan warga sipil di kedua pihak dan pelanggaran terhadap hukum internasional serta menyerukan pembebasan warga sipil dan tawanan perang dalam konflik antara Israel dan Hamas.
Perang antara Israel dan Hamas telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu, dan hingga saat ini masih berlanjut, dengan ribuan korban jiwa di kedua pihak. Situasi ini telah menimbulkan keprihatinan internasional yang mendalam.