Catat! Pengunjung Malioboro Akan Dipasang Barcode
Berita Baru, Yogyakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan menempel barcode kepada pengunjung Malioboro guna menertibkan kawasan menjelang pemberlakuan normal baru.
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan penempelan barcode tersebut untuk memudahkan pemantauan terhadap kemungkinan terjadi pelanggaran protokol kesehatan. Salah satunya adalah berkerumun tanpa menjaga jarak fisik.
“Intinya memudahkan untuk pemantauan pengunjung di suatu kawasan,” tegas Heroe, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (11/6).
Heroe menerangkan, lokasi pengunjung dengan barcode akan terpindai di setiap kawasan. Data tersebut akan langsung terkirim ke server Pemkot Yogyakarta sehingga keberadaannya termonitor.
“Kami belajar dari klaster Indogrosir yang waktu itu kami undang (rapid test) dengan tanda bukti struk,” tutur Heroe.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta menjelaskan bahwa konsep pemantauan kerumunan dengan barcode sudah disiapkan untuk kawasan Malioboro dan sekitarnya.
“Pemantauan dimulai dari Taman Pintar dan Alun-Alun Utara Yogya, berikutnya di Pasar Beringharjo dan Malioboro,” tuturnya.
Konsep pendataan pengunjung melalui barcode menurut Heroe sebelumnya juga telah diinisiasi dan diuji coba di Kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.
“Awalnya kecamatan Gondomanan membuat barcode yang harus dipindai oleh para pengunjung di sekitaran Alun-Alun Utara, setelah itu pengunjung wajib mengisi data diri,” ungkapnya.
Selain pemantauan dengan barcode, Heroe menambahkan, Pemkot juga memberlakukan jalur pedestrian satu arah. Pejalan kaki dari arah utara berjalan melewati jalur. Sedang pejalan kaki dari arah selatan melalui sisi barat.
“Ada pintu utara, tengah dan selatan. Di sana ada alur pejalan kaki sehingga tidak bersinggungan,” paparnya.
“Kami berharap uji coba ini bisa mulai diterapkan secara bertahap untuk seluruh kawasan di Kota Yogyakarta,” ucapnya.
Dengan begitu, lanjut Heroe permasalahan Covid-19 di Yogyakarta segera teratasi.
Sebelumnya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengancam akan membubarkan kerumunan di Malioboro jika para pengunjung masih berkumpul tanpa menaati protokol kesehatan. Pasalnya resiko penularan Covid-19 di DIY yang masih tinggi.