Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, saat menjadi tamu dalam podcast close the door, Deddy Corbuzier. (Foto: Tangkap Layar)
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, saat menjadi tamu dalam podcast close the door, Deddy Corbuzier. (Foto: Tangkap Layar)

Belum Dievakuasi, 9 WNI Terjebak di Medan Pertempuran Ukraina



Berita Baru, Jakarta – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengungkapkan bahwa terdapat 9 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di kota Chernihiv Ukraina, salah satu medan pertempuran di wilayah tersebut.

Retno mengaku pihaknya sedang fokus mencari berbagai strategi untuk mengevakuasi 9 WNI dari Chernihiv. Meskipun hingga saat ini belum bisa dan tidak dianjurkan untuk melakukan proses evakuasi.

“Sebenarnya yang sekarang menjadi fokus kita adalah mengeluarkan 9 WNI dari Chernihiv,” kata Menlu Retno, dikutip Beritabaru.co dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (8/3).

“Chernihiv itu wilayah, satu kota di bagian utara Ukraina dan itu salah medan pertempuran. Sehingga memang, simply saat ini kita belum bisa dan tidak dianjurkan untuk mengevakuasi,” sambungnya.

Selain 9 WNI di Chernihiv, menurut Menlu Retno juga terdapat 2 orang WNI di kota Cardiff Ukraina yang baru saja melapor. “Sekarang 9 di Chernihiv, ada 2 tambahan yang mereka melaporkan diri ada di Cardiff, uda itu,” tuturnya.

Bahkan, katanya, terdapat juga WNI yang tidak mau dievakuasi, mereka memilih tinggal di Ukraina karena alasan menikah dan memiliki keluarga di Ukraina. Namun KBRI di Ukraina tetap melakukan pemantauan dari waktu ke waktu.

“Evakuasi bukan kewajiban. Kita tidak memaksa mereka untuk dievakuasi. Tetapi kita tetap pantau dari waktu ke waktu,” katanya

“KBRI masih beroperasi walaupun tidak dari Kyiv, tetapi beroperasi sementara ada di Vinnytsia, tapi kemudian kita sedang berpikir akan kami pindahkan ke L’viv. Karena ternyata Vinnytsia yang dulu suasananya aman, ternyata sudah tiba-tiba tidak menjadi aman,” tambah Retno.

Menlu Retno juga menyampaikan jumlah WNI di Ukraina tidak sampai ribuan warga. Tapi bagi pemerintah berapapun jumlahnya sangat berharga dan segera mendapat perlindungan.

“Ada, kalau kita lihat jumlah warga negara indonesia enga banyak bangat, engak ribuan, tapi satu nyawa tinggi harganya,” ujar Retno.

Dalam podcast close the door itu Menlu juga menjelaskan langkah pemerintah dalam melakukan proses evakuasi WNI  agar tidak terkena dampak buruk dari perang Rusia-Ukraina.

“Kalo kita lihat dari awal, kita bener bener berusaha segera mengeluarkan warga negara Indonesia ke tempat yang aman dulu sebelum dibawa ke Indonesia,” urai Retno.

Ia pun merinci,  sejak serangan pertama Rusia ke Ukraina (24/2), tanggal 27 rombongan pertama evakuasi WNI sudah berhasil keluar dari Ukraina. Kemudian diikuti rombongan kedua di tanggal 28, ketiga di tanggal 1 Maret, dan rombongan keempat pada tanggal 3.

“Dan alhamdulillah 80+3 (83 orang, red) sudah sampai di  Indonesia. Itu sebagian besar,” ungkap Menlu Retno.