Begini Upaya Resiliensi Desa Menghadapi Pandemi Covid-19
Berita Baru, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, terdapat tiga upaya resiliensi atau bertahan agar desa tetap tangguh saat menghadapi pandemi Covid-19.
Pertama, penguatan aspek sosial dengan mengajak semua elemen masyarakat des dan stakeholder terkait untuk menggerakkan budaya gotong-royong dalam setiap pembangunan.
“Itulah makanya dalam setiap situasi apapun, Kementerian Desa selalu menggunakan diksi gotong royong untuk penyelesaian dan penanganan berbagai permasalahan di desa dan pedesaan, termasuk di dalamnya konteks Desa Lawan Covid-19,” ujar Gus Menteri saat menjadi Keynote Speaker yang diselenggarakan Universitas Indonesia, Senin (06/7).
Kedua, Kemendes PDTT fokus pada aspek kesehatan, penanganan dan pencegahan Covid-19 pada level desa harus terus dilakukan untuk memutus penyebarannya.
Warga yang pulang dari rantau terutama dari daerah zona merah dimasukkan ke dalam kategori ODP. Tugas Relawan Desa Lawan Covid-19 yang dibentuk Kemendes PDTT adalah melakukan isolasi diri atau isolasi mandiri yang dilakukan oleh yang bersangkutan di rumah masing-masing.
“Kemudian yang ketiga, ekonomi. Di mana diklasifikasi menjadi dua. Pertama, terkait bantalan ekonomi di desa dan reborn, upaya percepatan pasca pandemi Covid-19,” lanjutnya.
Hal itu, menurutnya dapat dilihat dari progres BLT Dana Desa yang sudah cair di hampir seluruh desa. Gus Menteri merinci BLT Dana Desa telah cair di 74.835 desa dari 74.953 desa yang ada di Indonesia.
“Itu artinya tidak seluruh desa memang terdampak secara ekonomi. ada 61 desa yang tidak salurkan BLT karena dilakukan pendataan dan dibawa Musdesus tidak ditemukan warga yang layak diberikan BLT DD,” papar Gus Menteri.
Terkait dengan bantalan ekonomi di desa 2020, Gus Menteri menyatakan sebanyak 20,06 juta warga miskin tercover Jaring Pengaman Sosial. BLT DD 7,9 juta, BST 5,76 juta, PKH 6,4 juta, masih ditambah lagi sumber2 lain dari APBD provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Selain itu, Gus Menteri menyebutkan pihaknya juga melakukan pendampingan khusus bagi berbagai UMKM yang bersinergi dengan BUMDes agar bisa melakukan proses pemasaran online di seluruh daerah, termasuk di desa-desa tertinggal.