Barat Curiga, Rusia Luncurkan Satelit Khayyam Iran ke Luar Angkasa dari Pangkalan Kazakhstan
Berita Baru, Teheran – Di tengah kecurigaan Barat atas penggunaan teknologi nuklir Iran, sebuah satelit resolusi tinggi milik Iran diluncurkan ke luar angkasa dari pangkalan di Kazakhstan dengan menggunakan roket Rusia, Selasa (9/8).
Pihak militer Iran menegaskan bahwa satelit bernama Khayyam (terinspirasi dari nama ilmuan Islam abad ke-11 Omar Khayyam) yang diluncurkan itu mempunyai tujuan militer. Peluncuran disiarkan langsung melalui layar televisi pemerintah Iran.
Awal bulan Agustus ini, The Washington Post mengutip pejabat intelijen Barat yang tidak disebutkan namanya yang mengklaim bahwa Rusia berencana menggunakan satelit itu untuk membantu upaya perangnya di Ukraina “selama berbulan-bulan atau lebih”.
Klaim tersebut telah ditolak oleh Badan Antariksa Iran (ISA), yang pekan lalu mengatakan akan memiliki kontrol eksklusif atas satelit “sejak hari pertama”, menurut laporan kantor berita resmi Iran, IRNA.
ISA juga mengatakan perintah yang dikirimkan dan data yang diterima dari satelit Iran itu akan dienkripsi dan dikendalikan oleh tim insinyur dan ilmuwan Iran di Iran, dan “tidak ada negara lain yang memiliki akses ke informasi selama proses ini”.
ISA menekankan bahwa gambar dari satelit Khayyam diharapkan akan dapat memantau dan meningkatkan kapasitas manajemen dan perencanaan” di berbagai industri seperti pertanian, sumber daya alam, lingkungan, sumber daya air, pertambangan dan penanggulangan bencana.
Sementara itu, dalam laporan terpisah, IRNA mengatakan Iran memiliki kemampuan untuk membangun satelit penginderaan jauh dengan resolusi gambar 5-10 meter dan dapat menyuntikkan paket hingga 50kg ke dalam orbit 500 km.
Tapi satelit Khayyam dimiliki Iran tapi dibangun oleh Rusia itu dikatakan dapat mencapai resolusi yang jauh lebih tepat 1 meter dan beroperasi pada orbit 500 km dengan berat sekitar 600kg.
“Ini adalah awal dari kerjasama strategis antara Iran dan Rusia di industri luar angkasa,” kata Menteri ICT Iran, Issa Zarepour dalam sebuah video pada hari Senin sambil berdiri di depan roket di Baikonur, menambahkan bahwa Iran bertujuan untuk mencapai teknologi untuk menempatkan satelit 100kg ke orbit 500km tahun depan.
Iran juga telah menekankan bahwa program luar angkasa militer negara itu terpisah, dengan ISA mengatakan, “pasukan pertahanan negara itu akan mengejar jalur eksklusif mereka sendiri secara teknis dan strategis untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri”.
Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) telah meluncurkan dua satelit ke luar angkasa sejauh ini, dengan peluncuran kedua terjadi pada bulan Maret.