Klarifikasi UIN Jakarta Terkait Baiat ISIS Munarman
Berita Baru, Jakarta – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Jakarta, Arief Subhan mengaku bahwa memang salah satu tempat di kampusnya pernah dijadikan sebagai lokasi baiat kelompok teroris ISIS pada tahun 2014 silam. Tetapi, Arief mengatakan, kejadian tersebut di luar kegiatan mahasiswa dan tanpa seizin kampus.
Pernyataan Arief itu dijadikan respons penuturan pihak kepolisian yang mengatakan bahwa eks Sekretaris Umum FPI, Munarman terlibat dalam kegiatan terorisme di UIN Jakarta.
“Peristiwa itu sendiri sebagai sebuah berita di media sudah lama. Jadi itu kan kejadian kalau dimuat di media tahun 2014,” tutur Arief Subhan kepada Media, Rabu (28/4).
Kata Arief, kegiatan baiat dilangsungkan di aula Syahida Inn, yang notabene merupakan tempat komersial dan bisa digunakan oleh siapa pun di luar kegiatan mahasiswa, termasuk pernikahan.
Meski begitu, Arief menerangkan usai kegiatan itu pihaknya sudah memastikan tidak ada kejadian serupa. Lanjut Arief, UIN Jakarta sudah bekerja keras dalam membina mahasiswa agar tidak terlibat atau menganut paham ekstremisme yang bertentangan dengan negara.
“Setelah itu kan kita, ada penguatan moderasi beragama yang intensif yang dilakukan di kampus, melalui PBAK (orientasi kampus), melalui psikolog moderasi beragama dan masih banyak lagi,” tambah Arief.
Arief menegaskan, UIN Jakarta melarang mahasiswa ikut atau justru menggelar kegiatan yang berbau ekstremisme di kampus. Selama ini, pihaknya bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan mahasiswa di kampus, dan ia menjamin tak ada kegiatan tersebut di kampus.
Menurut Arief, UIN Jakarta akan memberikan sanksi tegas bagi mahasiswa yang terlibat kegiatan ekstremisme. Sebab, kata Arief, hal itu sudah sangat jelas melanggar kode etik mahasiswa.
“Itu melanggar kode etik kemahasiswaan. Ya kalau sanksinya kan diambil, secara ini. Tapi sejauh ini enggak ada. Ya, bisa drop out,” katanya.
Sebelumnya, sebagaimana diketahui, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyatakan penangkapan Munarman berkaitan dengan kegiatan terorisme pada beberapa kota dan tempat.
“Jadi (penangkapan) terkait dengan kasus baiat di UIN Jakarta, kemudian juga kasus baiat di Makassar dan ikuti baiat di Medan,” kata Ramadhan.