Airlangga Hartarto Sebut Vaksinasi Covid-19 Dijadwalkan Minggu Depan
Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, vaksinasi Covid-19 di Indonesia dijadwalkan mulai minggu depan. Pemerintah masih menunggu emergency use authorization atau izin edar darurat dari BPOM dan sertifikasi halal vaksin Covid-19.
“Tadi dilaporkan bahwa pemerintah akan segera memulai untuk melakukan vaksinasi yang dijadwalkan sekitar pertengahan bulan atau minggu depan, dan ini tentu menunggu daripada emergency use authorization daripada BPOM dan juga terkait dengan kehalalan,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (4/1).
Airlangga mengatakan, pemerintah terus mempersiapkan vaksin Covid-19 lain seperti AstraZeneca, Pfizer, Novavax, maupun GAVI. Pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dengan menaati protokol kesehatan yakni 3M mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Airlangga mengungkapkan, setelah perayaan natal dan tahun baru, pemerintah akan mengevaluasi dalam dua minggu kedepan. Sehingga, kata Airlangga, peningkatan disiplin di berbagai tempat terus dimonitor, baik itu di tempat kerja maupun di tempat kegiatan-kegiatan ekonomi.
Airlangga berharap, vaksinasi Covid-19 ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat. Selain itu, dapat meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan selama dan sesudah vaksinasi Covid-19 dilaksanakan.
“Dan tentu diharapkan vaksinasi ini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat namun, tidak boleh mengabaikan kedisiplinan. Dengan vaksinasi disiplin tetap perlu karena Covid-19 ini masih ada di global, jadi pandemic global ini belum berakhir,” ujar Airlangga.
Selanjutnya, tambah Airlangga, pemerintah mendorong agar terjadi optimalisasi dari tempat tidur, baik di tingkat pemerintah, rumah sakit umum daerah, dan rumah sakit swasta dengan target peningkatan kapasitas tempat tidur 30 persen.
Lebih lanjut, Airlangga menyebut, diperlukan adanya penguatan dari protokol kesehatan berupa operasi kedisiplinan atau operasi yustisi. Kemudian, secara konsisten menjalankan 3M dan 3T, Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (pengobatan) secara tepat sasaran.
“Kemudian juga Kemenkes akan menambah jumlah daripada tenaga kesehatan targetnya 10 ribu dengan terutama peningkatan perawat di sejumlah 7.900 orang dari 141 fasilitas kesehatan,” tandas Airlangga.