Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Trump Sebut Hubungan AS-China Rusak, Kesepakatan Dagang Fase 2 Bukan Prioritas
(Foto: Detik)

Trump Sebut Hubungan AS-China Rusak, Kesepakatan Dagang Fase 2 Bukan Prioritas



Berita Baru, Internasional – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan pada hari Jumat (10/7), bahwa ia tidak banyak berharap tentang tahap lanjutan kesepakatan perdagangan antara AS dengan China. Ia juga menambahkan bahwa hubungan antara kedua negara itu telah “sangat rusak” akibat kemunculan pandemi coronavirus.

“Mereka bisa menghentikan wabah. Mereka bisa menghentikannya. Mereka tidak menghentikannya,” kata Trump pada Air Force One dalam perjalanan ke Florida, menurut laporan wartawan yang hadir di pesawat.

Saat ditanya apakah gesekan itu akan menjadi fase kedua kesepakatan perdagangan AS-China gagal, Trump mengatakan bahwa dia bahkan tidak memikirkannya dan dia memiliki banyak hal lain di benaknya.

Seperti dilnasir dari CNBC, status perjanjian perdagangan antara kedua negara adidaya itu memulai fase pertama yang ditandatangani dan mulai berlaku awal tahun ini, namun perjanjian itu kemungkinan kandas di tengah krisis Covid-19.

Virus yang pertama kali muncul di kota Wuhan, China, telah menyebar ke seluruh dunia dan berdampak buruk pada kesehatan dan ekonomi Amerika. Lebih dari 3 juta kasus dan setidaknya 133.291 kematian akibat Covid-19 telah dilaporkan di AS, menurut data dari Johns Hopkins University.

Trump mengatakan pada bulan Mei bahwa pikirannya terpecah, apakah akan membatalkan tahap pertama perjanjian dengan Beijing atau tidak, sementara para pejabat di pemerintahannya telah meyakinkan bahwa kedua negara diharapkan untuk masih menghormati kesepakatan itu.

Fase satu dari kesepakatan itu menyusul perang dagang yang berlarut-larut antara AS-China yang menggantung sebagian besar masa jabatan pertama Trump. Perjanjian tersebut menjadi awal pengambilan langkah untuk mengatasi masalah, termasuk perlindungan kekayaan intelektual dan transfer teknologi paksa. Sementara itu China akan membeli setidaknya US $ 200 miliar barang AS selama dua tahun.