Dilema Pengadilan Tinggi Inggris Terkait Kasus Penarikan Emas Venezuela: Politik atau Kemanusiaan
Berita Baru, Internasional – Pengadilan Tinggi Inggris (High Court of Justice) dijadwalkan menggelar kasus mengenai upaya Venezuela mengeluarkan emas batangannya yang disimpan di Bank of England (BoE) pada hari Senin (22/6).
Kasus itu merupakan kasus yang benar-benar baru dan belum pernah terjadi sebelumnya di Pengadilan Tinggi London, di mana urusan politik menentukan kelangsungan hidup masyarakat banyak, yakni masyarakat Venezuela.
Kasus itu bermula ketika bulan April Bank Sentral Venezuela (BCV) berencana untuk menarik emas senilai €930 juta (14.9 triliun rupiah) dari BoE untuk membantu Venezuela menghadapi pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
BVC akan mentransfer uang itu langsung ke UNDP (Badan Program Pembangunan PBB) untuk memperoleh peralatan medis, obat-obatan dan bahan makanan.
Namun, BCV merupakan bank yang dikendalikan oleh pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Sementara, BoE merupakan bank yang sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah Inggris dan Inggris termasuk salah satu negara yang tidak mengakui Maduro sebagai presiden Venezuela.
BoE pun menolak untuk menyerahkan emas batangan BCV. Sebagai tanggapan, tanggal 14 Mei, BCV melayangkan sebuah dokumen yang menyatakan bahwa BCV akan ‘mencari kekuatan yang mewajibkan BoE untuk mematuhi instruksi yang diusulkan.’
Inggris, seperti halnya 135 negara lainnya, lebih memilih Juan Guaido sebagai presiden Venezuela. Sejauh ini, sekitar 20an aset Venezuela di Inggris, telah dibekukan oleh pemerintah Inggris. Namun, aset tersebut bukan milik BCV.
Sebenarnya, BoE juga pernah menolak penarikan emas dari BCV pada November 2018. Mengutip dari publikasi Parlemen Inggris, penolakan itu sepenuhnya merupakan keputusan dari bank dan tidak ada hubungannya dengan pemerintah.
Dilansir dari Sputnik, dari sisi BCV, Juan Guaido juga membuat dewan paralel direksi BCV. Juan Guaido bulan lalu juga memperingatkan bahwa BCV merupakan bank yang akan ‘membiayai penyiksaan’ di Venezuela.
Selain itu, pengacara Juan Guaido berpendapat bahwa keputusan untuk melepaskan emas atau kekayaan negara lain harus diambil oleh legislatif Venezuela, bukannya diambil oleh BCV karena BCV merupakan bank negara.
Sementara itu, Sarosh Zaiwalla selaku pengacara yang mewakili BCV saat ini, yang berarti dari Nicolas Maduro, berpendapat bahwa permintaan penarikan emas itu bertujuan untuk menghadapi keadaan darurat kesehatan masyarakat Venezuela.
Selain itu, pengacara BCV saat ini juga menyebut bahwa penolakan dari BoE baru-baru ini merupakan tindakan yang meningkatkan resiko pada kehidupan manusia.
“Venezuela telah dilarang untuk mengakses sumber dayanya selama krisis internasional. Akibatnya, cadangan emas bangsa [Venezuela] di BoE disandera oleh faktor-faktor politik yang ditentukan oleh kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan sekutunya tertentu.” Keluh Sarosh Zaiwalla. Putusan pengadilan tinggi mengenai kasus ini diharapkan muncul sebelum akhir Juli 2020.