Nelayan Indonesia Kuasai Perairan Natuna
Berita Baru, Jakarta – Nelayan Indonesia sudah berada di perairan Natuna, Selasa (10/3) setelah menempuh perjalanan laut selama 7 hari. Para nelayan tersebut dikawal oleh Bakamla RI dan kini sudah menguasai kawasan perairan Natuna.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan bahwa sesuao arahan Presiden, kita hadir di Laut Natuna Utara dengan Patroli TNI AL, Bakamla, PSDKP/KKP, dan juga bersama dengan nelayan-neyalayn Indonesia guna memanfaatkan sumber daya alam yang berupa ikan di ZEE Indonesia tersebut.
“Ini perkembangan yang menggembirakan, karena Nelayan-nelayan dari Pantura, sebanyak 30 kapal telah tiba di Natuna, dan saat ini dikawal oleh Bakamla. Bahkan mereka diundang ke atas kapal oleh Bakamla untuk berkoordinasi pengamanan di laut. Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Menko Polhukam, Mahfud MD.
Sebagai tindak lanjut perintah Presiden, yang ditindak lanjuti Menko Polhukam dengan menggelar rapat tingkat menteri pada 3 Januari 2020 membahas masalah penanganan laut Natuna Utara dan kemudian diputuskan, bahwa salah satunya adalah memobilisasi nelayan di laut Natuna Utara.
“Setelah proses penyiapan regulasi, perijinan, penyediaan kapal, dan sebagainya, 30 kapal lantas di berangkatkan dari pelabuhan Tegal Sari kota Tegal pada 4 Maret 2020,” ujarnya.
Mahfud menambahkan, akibat provokasi kapal nelayan Tiongkok yang dikawal coast guard mereka, menyadarkan kita dalam berbangsa dan bernegara, dimana terdapat kekosongan di ZEEI kita di laut Natuna Utara. Kini nelayan Indonesia sudah bisa mendominasi perairan Natuna dan aman dibawah pengawalan patroli laut.