Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Dirjen PSKL KLHK, Mahfudz saat memberikan pengantar diskusi dalam acara Workshop Sinergi Perhutanan Sosial bertajuk "Mewujudkan Keadilan Pengelolaan Lahan kepada Masyarakat" pada Kamis (20/06/2024)
Dirjen PSKL KLHK, Mahfudz saat memberikan pengantar diskusi dalam acara Workshop Sinergi Perhutanan Sosial bertajuk “Mewujudkan Keadilan Pengelolaan Lahan kepada Masyarakat” pada Kamis (20/06/2024)

Langkah Strategis Baru untuk Masa Depan Perhutanan Sosial



Berita Baru, Jakarta – Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Mahfudz, menggarisbawahi pentingnya perhutanan sosial dalam pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Saat memberikan pengantar diskusi dalam acara Workshop Sinergi Perhutanan Sosial bertajuk “Mewujudkan Keadilan Pengelolaan Lahan kepada Masyarakat” pada Kamis (20/06/2024), Mahfudz memaparkan beberapa langkah strategis untuk masa depan perhutanan sosial.

Percepatan pemberian izin perhutanan sosial menjadi langkah awal yang krusial dengan target mencapai 12,7 juta hektar. “Langkah ini diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat untuk mengelola hutan secara legal dan berkelanjutan, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam konservasi hutan,” ujar Mahfudz.

Selain itu, peningkatan dan sinergi sistem informasi GoKUPS menjadi prioritas utama. Sistem ini berfungsi sebagai alat pengendalian dan monitoring yang efektif di masa depan. Dengan data yang akurat dan terkini, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik.

Untuk mengakselerasi pendampingan perhutanan sosial, kolaborasi dengan pemerintah daerah sangat penting. Program ini akan membangun kapasitas pendamping di lapangan, sehingga mereka dapat memberikan dukungan yang lebih efektif kepada masyarakat dalam mengelola hutan.

Mahfudz juga menekankan perlunya peningkatan kualitas perhutanan sosial melalui kerja sama berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Langkah ini mencakup percepatan pendataan ekonomi dari hulu ke hilir dan pembukaan akses pasar yang lebih luas, sehingga produk hasil hutan dapat memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Pendanaan menjadi salah satu faktor kunci dalam keberhasilan perhutanan sosial. Oleh karena itu, efektivitas pendanaan dari berbagai sumber harus ditingkatkan. “Kerja sama dengan sektor swasta melalui kemitraan privat (private partnership) perlu didorong untuk mempercepat akses pendanaan dan mendukung program pendampingan perhutanan sosial,” tegas Mahfudz.

Dengan strategi-strategi ini, diharapkan perhutanan sosial dapat berkembang lebih baik, memberikan manfaat yang maksimal bagi lingkungan dan masyarakat, serta mencapai tujuan keberlanjutan yang diinginkan.