Mantan Menag Lukman ‘Sindir’ Gus Muhaimin
Berita Baru, Jakarta – Pernyataan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar tentang penundaan pemilu 2024 ramai jadi perbincangan publik.
Sebelumnya pria yang akrab disapa Gus Muhaimin itu mengaku akan menyampaikan usulan ‘pemilu 2024 ditunda’ kepada Presiden Jokowi dan pimpinan partai politik.
“Ditunda satu atau dua tahun agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi Freeze untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” katanya, Rabu (23/2).
Usulan itu kemudian tak sedikit menuai respon dari tokoh publik. Terbaru, secara tidak langsung mantan Menag Lukman Saifuddin juga turut mengomentari.
Dalam akun Twitter pribadinya Lukman berpandangan bahwa gonggongan penundaan pemilu lebih mengganggu di Indonesia.
“Gonggongan menunda Pemilu itu jauh lebih mengganggu Indonesia-ku,” tulis Lukman, Jumat (25/2).
Penggunaan ‘Gonggongan’ dalam cuitan Lukman itu disinyalir menyindir respons Gus Muhaimin pada Menag Yaqut Cholil Qoumas perihal polemik pengeras suara di masjid-musala.
Mulanya, Gus Yaqut menyampaikan perumpamaan suara adzan dengan gonggongan anjing, saat memberi keterangan aturan pengeras suara. Sontak hal itu jadi polemik.
Gus Muhaimin dalam akun twitternya kemudian menanggapi, bahwa soal toa adalah urusan kearifan lokal masing-masing.
Pemerintah menurutnya, tidak perlu ikut campur dan mengatur. Ia pun mendorong agar Menang Yaqut mencabut aturan tersebut.
“Selamat sore bos, soal toa itu kearifan lokal masing masing aja, pemerintah tidak usah ngatur-ngatur,” tulis Gus Muhaimin, Kamis (24/2).
“Di semua kampung toa malah jadi hiburan, selain syiar agama. Cabut aja aturan-aturan yang gak perlu,” tukasnya.