Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), saat memberikan pembekalan kepada peserta Rapim TNI-Polri Tahun 2022, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet), saat memberikan pembekalan kepada peserta Rapim TNI-Polri Tahun 2022, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (1/3). (Foto: Istimewa)

Ketua MPR Dukung Pemerintah Tindak Tegas Kelompok Separatis di Papua



Berita Baru, Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung langkah pemerintah, TNI dan Polri menambah pasukan untuk melakukan tindakan tegas namun terukur terhadap KKB.

Legislator yang akrab disapa Bamsoet itu juga mendukung keputusan pemerintah yang mengkategorikan KKB sebagai teroris.

“Sikap pemerintah ini dinilai telah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Sabtu (29/4).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan selain pengerahan pasukan dan tindakan tegas, penting juga bagi pemerintah untuk membangun dialog dengan pemerintah daerah serta para tokoh adat, suku, agama, pemuda, dan berbagai tokoh masyarakat Papua lainnya.

Menurut Bamsoet, dialog harus dilakukan dengan mengedepankan kebesaran hati dari masing-masing pihak, diharapkan dapat menghasilkan solusi komprehensif tentang masa depan tanah Papua yang aman dan damai.

“Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono telah meningkatkan status Siaga Tempur di Kabupaten Nduga, pasca penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST) terhadap prajurit TNI yang terlibat dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air, yang menyebabkan lima prajurit TNI gugur,” ujarnya. 

“Masyarakat Papua tak perlu khawatir terhadap status Siaga Tempur tersebut, karena TNI menjalankannya secara tegas, terukur dan terkendali, agar tidak ada korban lagi yang berjatuhan baik prajurit maupun rakyat,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga mengingatkan menjelang pertengahan tahun 2023, berbagai aksi kekerasan terus terjadi di Papua. Misalnya, pada awal Februari 2023 lalu, terjadi kerusuhan di Wamena yang dilatari dugaan penculikan anak.

Serangan menyebabkan 12 orang meninggal dunia, serta 18 personel dari TNI-Polri dan 32 orang warga sipil terluka. Tak hanya itu, Pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthen, sejak 7 Februari 2023 hingga kini masih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Selain pengerahan pasukan untuk mempersempit gerakan separatis KKB, bagi Bamsoet upaya dialog terhadap masyarakat di kawasan tersebut akan memperkuat pendekatan kesejahteraan yang dilakukan Presiden Joko Widodo selama 10 tahun memimpin Indonesia dalam memajukan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.

Mengingat pembangunan bukan hanya membangun infrastruktur jalan, sekolah, puskesmas, dan gedung lainnya, melainkan juga harus membangun ‘jiwa’ manusia Papua, yaitu membangun berdasarkan nilai-nilai masyarakat Papua.

“Menjelang 78 tahun usia kemerdekaan Indonesia, wajah Papua yang aman dan damai harus segera diwujudkan. Bukan lagi semata menjadi jargon ataupun angan-angan. Masyarakat Papua harus merasakan berkah terhadap berbagai kekayaan sumber daya alam yang mereka miliki,” katanya.

“Sehingga mereka bisa tinggal dengan damai dan penuh kesejahteraan di tanahnya sendiri, tak lagi harus berhadapan dengan KKB ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya,” pungkas Bamsoet.