Wapres Dorong Peran Penting Perguruan Tinggi Majukan Industri Produk Halal
Berita Baru, Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan bahwa perguruan tinggi memilki peran penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Selain melahirkan SDM yang berkualitas dan ahli di bidang syariah, Perguruan Tinggi juga memiliki tanggung jawab menghasilkan riset-riset untuk memajukan industri produk halal.
Hal itu diungkap Wapres Ma’ruf Amin saat meresmikan Grand Launching Universitas Indonesia Halal Center (UIHC) di Universitas Indonesia, Jl. Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (11/11).
“Memajukan sektor industri produk halal tentu tidak bisa kita lepaskan dari peran perguruan tinggi,” kata Wapres Ma’ruf, sebagaimana dikutip dari keterangan BPMI-Setwapres.
Terkait hal tersebut, Wapres menguraikan empat peran yang dapat diambil oleh perguruan tinggi dalam upaya mengembangkan industri produk halal nasional.
Pertama, pengembangan sumber daya manusia (SDM). “Dengan adanya Halal Center, universitas diharapkan dapat menjadi pusat penyedia SDM untuk industri halal, seperti penyelia halal, auditor halal, dan lain sebagainya,” paparnya.
Yang kedua, lanjut Wapres, pengembangan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH). Kemudahan melakukan sertifikasi halal dengan banyaknya LPH, akan mendorong pelaku usaha untuk melakukan sertifikasi halal terhadap produk-produknya.
“Sejauh ini, kita baru memiliki 3 LPH, yaitu LPH milik LPPOM-MUI, LPH Surveyor Indonesia, dan LPH Sucofindo,” tuturnya.
Yang ketiga, terang Wapres, pengembangan riset produk halal dan inkubasi bisnis.
“Universitas dengan infrastruktur laboratorium, SDM, dan ilmu pengetahuan yang dimiliki, dapat menjadi pionir dalam inovasi dan riset produk halal, terutama untuk mendukung pengembangan inkubasi bisnis produk halal bagi UMKM,” katanya.
“Untuk itu, universitas perlu memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri agar dari proses hulu ke hilir semakin terintegrasi,” pinta Wapres.
Adapun peran keempat, menurut Wapres, adalah terus meningkatkan tingkat literasi masyarakat mengenai ekonomi dan keuangan syariah.
“Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia, literasi ekonomi dan keuangan syariah nasional tahun 2021 meningkat menjadi 20,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar 16,3 persen,” jelasnya.
Menutup uraiannya, Wapres menyebutkan bahwa tingkat literasi ini masih tergolong rendah, sehingga dibutuhkan upaya yang lebih maksimal lagi untuk meningkatkannya.
“Sebagai pusat pendidikan, universitas harus berperan secara aktif mendorong literasi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah,” tukas Wapres Ma’ruf.