Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Foto: Reuters.
Foto: Reuters.

Uni Eropa Terpecah Terkait Larangan Visa Bagi Turis Rusia, Peskov: Irasional dan Absurd



Berita Baru – Negara anggota Uni Eropa terpecah terkait larangan visa bagi turis Rusia, dengan Jerman dan Prancis sebagai negara utama yang menolak larangan itu sebagai hukuman.

Sebagian besar negara Uni Eropa seperti Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia dan Finlandia menginginkan adanya larangan visa bagi turis Rusia di Uni Eropa. Namun Jerman dan Prancis menilai langkah itu akan menjadi langkah yang kotra-produktif.

“Kami berhati-hati terhadap pembatasan yang meluas pada kebijakan visa kami, untuk mencegah memberi makan narasi Rusia dan memicu aksi unjuk rasa yang tidak diinginkan di sekitar efek bendera dan/atau mengasingkan generasi mendatang,” kata Prancis dan Jerman dalam memo bersama yang dilihat oleh Reuters.

“Kita tidak boleh menyerah untuk mendukung elemen pro-demokrasi dengan masyarakat Rusia,” imbuh memo tersebut.

“Kebijakan visa kami harus mencerminkan hal itu dan terus memungkinkan kontak orang ke orang di UE dengan warga negara Rusia yang tidak terkait dengan pemerintah Rusia.”

“Kita tidak boleh meremehkan kekuatan transformatif dari pengalaman hidup dalam sistem demokrasi secara langsung, terutama untuk generasi mendatang,” tambah mereka.

Sementara itu, salah satu anggota Uni Eropa yang kukuh memberikan larangn visa, Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod mengatakan pada minggu lalu bahwa ia merasa terprovokasi saat melihat warga Rusia di Eropa, sementara banyak pemuda Ukraina yang berjuang mempertahankan kemerdekaan.

“Sangat provokatif bagi saya bahwa Anda melihat pria Rusia di pantai Eropa di Eropa Selatan dan pada saat yang sama pria Ukraina antara 18 dan 60 tahun bahkan tidak bisa meninggalkan negara mereka tetapi harus berjuang untuk kebebasan mereka,” kata Kofod.

“Kami pikir benar bahwa kami bersama-sama di Eropa dapat membatasi dan memutus turis dari Rusia dan itu akan mengirimkan pesan yang jelas kepada (Presiden) Putin,” imbuhnya.

Irasional dan Absurd

Mengomentari langkah tersebut, Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov menyebut bahwa hal itu merupakan langkah yang “irasional dan absurd”, yang lazim di kalangan elit politik Eropa.

“Selangkah demi selangkah, sayangnya, baik Brussel maupun masing-masing negara Eropa menunjukkan kurangnya alasan mereka,” kata Peskov, berbicara kepada wartawan, Selasa (30/8), dikutip dari Sputnik.

Peskov juga menilai bahwa Uni Eropa banyak dirugikan oleh kebijakan sanksi mereka sendiri, sementara Amerika Serikat yang mendapatkan banyak untung karena pasokan energi.

Sementara itu, Pemimpin Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa langkah-langkah pemberian sanksi pada Rusia seperti itu sebagai “bunuh diri”.