Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

UEA akan Tetap Rayu Biden agar Menjual Jet F-35
Foto: AP

UEA akan Tetap Rayu Biden agar Menjual Jet F-35



Berita Baru, Internasional — Uni Emirat Arab (UEA) tetap berusaha merayu pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk melanjutkan proses penjualan 50 jet tempur siluman F-35.

“UEA akan bekerja lebih dekat dengan pemerintahan Biden agar pendekatan menyeluruh kepada stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah,” kata Duta Besar UEA untuk Amerika Serikat, Yousef Al Otaiba melalui pernyataan yang disampaikan di akun Twitter, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (29/1).

Kementerian Luar Negeri AS mengambil keputusan untuk menunda penjualan beberapa alat utama sistem persenjataan secara langsung dan tidak langsung kepada sejumlah negara sekutu, termasuk UEA.

Persetujuan penjualan 50 jet tempur F-35 merupakan salah satu bagian dari Perjanjian Abraham yang disetujui oleh UEA dan pemerintahan AS pada era Donald Trump.

Dalam perjanjian tersebut, UEA berencana melakukan normalisasi hubungan dengan Israel dengan syarat diizinkan membeli jet F-35. Israel sebenarnya menentang permintaan UEA, sebab khawatir kemampuan dan persenjataan angkatan udara mereka akan tersaingi.

Pemerintahan Trump bukan hanya menjual jet F-35 kepada UEA, tapi juga sejumlah persenjataan lain yang dibikin oleh sejumlah perusahaan seperti General Atomics, Lockheed dan Raytheon Technologies. Kesepakatan tersebut ditandatangani beberapa jam sebelum Biden dilantik.

“Paket jet F-35 bukan hanya sekedar menjual senjata kepada sekutu, itu seperti AS mengizinkan UEA mempertahankan musuh supaya gentar. Sejalan dengan kerja sama pertahanan, hal itu juga memastikan kelangsungan negara sekutu di wilayah itu,” ucap Al Otaiba.

Keputusan pemerintahan Biden juga memicu reaksi dari Raytheon. Mereka menyebut bahwa keputusan Biden membuat mereka kesulitan mendapat izin menjual secara langsung alutsista senilai lebih dari US$500 juta ke pelanggan di Timur Tengah.