Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Uang Sponsor dan Hak Siar Tak Jelas, PT LIB Bakal Diaudit
Uang Sponsor dan Hak Siar Tak Jelas, PT LIB Bakal Diaudit

Uang Sponsor dan Hak Siar Tak Jelas, PT LIB Bakal Diaudit



Berita Baru, Sepakbola – PT LIB (Liga Indonesia Baru) diduga tidak melakukan transparansi dalam proses penyelenggaraan sepak bola Indonesia. Termasuk yang menjadi titik tekan dari Ketum PSSI Erick Thohir, masih mempertanyakan perihal hal siar, sponsor, serta pembagian kompensasinya.

Diketahui, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memang tidak memberi hadiah kapada juara Liga 1 2022/2023, yakni PSM Makassar.

Mereka berdalih bahwa sudah ada kesepakatan bahwa tim juara hanya mendapat tropi. Hanya pada musim 2017 saja PT LIB memberikan hadiah uang kepada juara kompetisi, sisanya hanya mendapatkan trofi saja.

Hadiah uang tunai hanya diberikan kepada peraih penghargaan individu seperti pemain terbaik, pemain muda terbaik, pelatih terbaik, dan gol terbaik. Selain itu juga hadiah untuk tim fair play.

Mengenai nihilnya hadiah buat PSM, PT LIB sebagai operator kompetisi sempat mengatakan, hadiah uang tunai sudah didistribusikan ke klub-klub peserta dalam bentuk subsidi. Erick pun menyayangkan inkonsistensi pemberian bonus juara liga yang dilakukan operator PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Oleh sebab itu, menuju musim kompetisi musim 2023 yang akan bergulir 1 Juli nanti, pihaknya akan meminta LIB melakukan audit. PT LIB juga dimina menyampaikan secara terbuka mengenai pembagian kompensasi dari hak siar serta sponsor.

“Audit ini diperlukan agar terjadi kejelasan dan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia,” ujar Erick dalam jumpa pers di GBK Arena, Jakarta, Rabu (19/4/2022)

“Saya akan lakukan bersih – bersih (baik di Liga maupun PSSI). Harus bisa dipertanggungjawabkan. Apa yang di Liga dan apa di PSSI. Semua harus terbuka agar tidak saling menyalahkan atau menjatuhkan. Baik Liga, PSSI, maupun klub.”

Erick menambahkan faktor inkonsistensi LIB dalam hal bonus kepada juara liga menjadi pemicu perlu dilakukan audit dan penjelasan secara transparan. Oleh sebab itu, sebelum Liga berjalan, hal-hal menyangkut keuangan dan manajeman harus sudah dijelaskan dan jangan ada yang disembunyikan.

“Saya dengar, dalam kerja sama antara LIB dengan PSSI yang sudah berjalan sebelumnya, ada pembayaran LIB ke PSSI melalui transfer. Nah, hal ini juga akan saya audit nanti, uangnya ke mana. Tanpa menyalahkan siapa-siapa. Kan mau terbuka. Apalagi sepakbola ini milik rakyat. Kami ini hanya ditugaskan untuk membersihkan,” kata Erick.

Dia juga menyebutkan bahwa di Indonesia, komposisi kepemilikan Liga menetapkan PSSI memiliki saham yang jumlahnya 1 persen. Karena itu PSSI mendapatkan porsi pendapatan berdasarkan saham tersebut.

“Hal ini juga akan diaudit, termasuk digunakan untuk kepentingan apa dan dihitung sebagai penerimaan apa di PSSI pemasukan dari saham itu. Di Malaysia, federasi sepakbola memiliki saham 60% di liganya. Tapi di Indonesia sangat demokrasi, hanya 1%. Luar biasa. Namun, saya akan tetap hormati keputusan para pendahulu kita. Saya hormati kesepakatan sebelumnya,” ujarnya.