Trump Berencana Menutup Produksi Minyak di Teluk Meksiko
Berita Baru, Internasional – Pada hari Kamis (3/4), Presiden Trump menyatakan harapan bahwa Rusia dan Arab Saudi dapat setuju untuk menyelesaikan perselisihan mereka atas harga minyak dalam waktu dekat.
Perselisihan Rusia-Saudi dimulai dari kegalalan OPEC+ dalam pengurangan produksi minyak mentah di tengah pandemi virus korona sehingga membuat harga minyak terjun bebas di harga terendah dalam beberapa dekade.
Pernyataan Trump tersebut membuat harga minyak melonjak lebih dari 20 persen dalam dua hari terakhir.
Lalu pada hari ini, Wall Street Journal mengutip sumber yang tidak asing dengan tema ini melaporkan bahwa pemerintahan Presiden Trump sedang mempertimbangkan untuk mematikan rig minyak AS di Teluk Meksiko dengan alasan untuk melindungi pekerja dari ancaman infeksi virus korona.
Pertimbangan itu dilaporkan datang menyusul berita bahwa beberapa pekerja atau awak kapal minyak telah dites dan positif terkena virus korona.
Adanya pandemi virus korona itu, membuat negara melakukan aturan-aturan ketat seperti karantina wilayah, penutupan pabrik-pabrik, kantor dan perjalanan pariwisata, perjalanan udara dan dalam beberapa negara bahkan menutup transportasi darat.