Terkait Kecelakaan Truk Tangki, KNKT Mengeluarkan Rekomendasi
Berita Baru, jakarta – Pada tanggal 21 Juli 2019 pukul 01.30 WIB telah terjadi kecelakaan antara truk tangki milik PT. Pertamina Patra Niaga dengan sebuah mobil penumpang yang mengakibatkan terjadinya ledakan dan kebakaran pada ruas jalan tol Wiyoto Wiyono Jakarta serta timbulnya tiga korban jiwa.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi telah melakukan investigasi terhadap kecelakaan tersebut. Setelah melaksanakan proses investugasi tersebut maka KNKT menyampaikan beberapa hal penting yang harus segera ditindaklanjuti berupa rekomendasi segera kepada para stakeholder terkait kecelakaan tersebut.
Rekomendasi tersebut dikirimkan dalam bentuk surat resmi kepada para stakeholder. Beberapa hal penting dan menonjol yang disampaikan oleh KNKT terkait hasil investigasi tersebut adalah:
- Kecelakaan terjadi ketika mobil penumpang yang hendak mendahului truk tangki dari arah sebelah kiri, kehilangan keseimbangan dan menemper bagian kiri mobil tangki tepat pada bagian box bottom loader;
- Pada box bottom loader terdapat fungsi interlock (penguncian roda) secara otomatis agar mobil tangki tidak bergerak saat proses loading dan un loading BBM;
- Benturan mobil penumpang pada box bottom loader, mengaktifkan fungsi interlock dan secara otomatis system melakukan penguncian seluruh roda mobil tangki kecuali roda traktor head yang memiliki system pengereman terpisah;
- Selain menyebabkan berfungsinya system interlock, benturan tersebut juga menyebabkan friksi metal dengan metal yang menimbulkan percikan api sehingga muncul sumber api pada area box bottom loader;
- Box bottom loader itu sendiri terhubung dengan emergency valve (manhole) dan diteruskan ke perut tangki. Pada jalur antara box bottom loader dengan emergency valve, akan selalu terdapat sisa produk dan vapour akibat proses loading dan unloading BBM;
- Ketika box bottom loader muncul sumber api, akan terjadi perambatan api menuju ke emergency valve dan membakar sisa produk serta vapour sebelum akhirnya masuk ke perut tangki dan menyebabkan ledakan.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka KNKT merekomendasikan beberapa langkah penataan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan angkutan B3 di jalan adalah
- Box bottom loader pada mobil tangki memiliki fungsi yang sangat vital dalam system keselamatan mobil tangki, dimana pada box tersebut terdapat pengendalian system pneumatic, electronic dan mechanic tangki yang terkoneksi langsung dengan system pengereman dan bisa mengambil alih fungsi pengereman secara otomatis dari tractor head/pengemudi;
- Saat ini keberadaan box bottom loader terdapat pada area terbuka dan mudah terkena benturan baik oleh kendaraan lain maupun mobil tangki itu sendiri dengan benda statis seperti beton dsb selama operasional, dan jika hal tersebut terjadi dampaknya akan menimbulkan fatalitas yang tinggi;
- Sementara itu, pembinaan Pemerintah terhadap penyelenggaraan pengangkutan B3 di jalan belum terakomodasi secara menyeluruh dalam regulasi yang ada, hal ini terlihat dari proses penelitian rancang bangun mobil tangki yang mengesampingkan persyaratan teknis tangki khususnya aspek rancangan teknis sesuai dengan peruntukannya dan perlengkapannya (termasuk box bottom loader, emergency valve dll) serta proses pengujian berkala kendaraan bermotor yang hanya menguji kelaikan jalan kendaraan penariknya saja (tractor head) tanpa melakukan pemeriksaan dan pengujian terhadap tangkinya. Beberapa kecelakaan mobil tangki sebelumnya yang dilakukan investigasi oleh KNKT justru disebabkan oleh kegagalan system pada box bottom loader dan emergency valve;
- Untuk mencegah hal-hal tersebut terulang kembali, Pemerintah perlu segera melakukan overview dan harmonisasi terhadap regulasi penyelenggaraan pengangkutan B3 di jalan yang saat ini terdapat pada Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM dan Kementerian Ketenagakerjaan sehingga fungsi Pembinaan oleh Pemerintah yang meliputi aspek perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan dapat terwujud, dalam hal ini Pemerintah dapat memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa setiap kendaraan pengangkut bahan berbahaya dan beracun yang beroperasi di jalan sudah memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
Oleh karena itu, diharapkan para stakeholder yang telah disebutkan dalam rekomendasi segera tersebut dapat menindaklanjuti rekomendasi tersebut agar kecelakaan kecelakaan truk tangki tidak terjadi kembali. [Chill/Siaran Pers]