Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

10 Kota Termacet di ASEAN, Jakarta Tidak Termasuk di Dalamnya
10 Kota Termacet di ASEAN, Jakarta Tidak Termasuk di Dalamnya

10 Kota Termacet di ASEAN, Jakarta Tidak Termasuk di Dalamnya



Beritabaru.co – TomTom Traffic Index 2024 kembali merilis daftar kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di dunia. Indeks ini menilai 500 kota di 62 negara di enam benua berdasarkan waktu tempuh rata-rata kendaraan per 10 kilometer.

Hasilnya, sepuluh kota di Asia Tenggara atau ASEAN mencatat waktu perjalanan yang cukup lama akibat tingginya kepadatan lalu lintas. Yang mengejutkan, Jakarta yang selama ini dikenal dengan kemacetan parah justru tidak masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di ASEAN.

Bandung Jadi Kota Termacet di Indonesia

Menurut laporan terbaru, kota paling macet di Asia Tenggara adalah Davao, Filipina, dengan waktu tempuh rata-rata mencapai 32 menit 59 detik per 10 kilometer. Bandung, Indonesia, menempati posisi kedua dengan waktu tempuh 32 menit 37 detik. Sementara itu, Manila (Filipina), Medan (Indonesia), dan Caloocan (Filipina) melengkapi lima besar kota dengan kemacetan tertinggi.

Berikut daftar 10 kota paling macet di Asia Tenggara versi TomTom Traffic Index 2024:

  1. Davao, Filipina – 32 menit 59 detik
  2. Bandung, Indonesia – 32 menit 37 detik
  3. Manila, Filipina – 32 menit 10 detik
  4. Medan, Indonesia – 32 menit 3 detik
  5. Caloocan, Filipina – 30 menit 44 detik
  6. Hanoi, Vietnam – 30 menit 28 detik
  7. Ho Chi Minh, Vietnam – 30 menit 20 detik
  8. Palembang, Indonesia – 27 menit 55 detik
  9. Surabaya, Indonesia – 26 menit 59 detik
  10. George Town, Malaysia – 26 menit 36 detik

Jakarta Berada di Posisi ke-11

Meski sering dikenal sebagai kota dengan tingkat kemacetan tinggi, Jakarta tidak masuk dalam daftar 10 besar kota termacet di ASEAN. Berdasarkan laporan TomTom Traffic Index 2024, ibu kota Indonesia ini mencatat waktu tempuh rata-rata 25 menit 31 detik per 10 kilometer, menempatkannya di posisi ke-11.

Sebagai perbandingan, kota-kota lain di Indonesia yang masuk dalam daftar 10 besar termacet adalah Bandung, Medan, Palembang, dan Surabaya. Bandung menjadi kota dengan tingkat kemacetan tertinggi di Indonesia, mengalahkan Jakarta.

Faktor Penyebab Kemacetan

TomTom Traffic Index menyebutkan bahwa kemacetan di kota-kota besar dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  1. Infrastruktur jalan – kapasitas jalan, kategori jalan, serta batas kecepatan mempengaruhi arus lalu lintas.
  2. Arus lalu lintas harian – kepadatan kendaraan, jam sibuk, dan pola pergerakan penduduk.
  3. Gangguan eksternal – perbaikan jalan, kondisi cuaca buruk, serta kecelakaan lalu lintas.

Jakarta sendiri mengalami peningkatan infrastruktur transportasi seperti perluasan jaringan MRT dan LRT serta kebijakan ganjil-genap yang dinilai efektif dalam mengurangi kemacetan.

Solusi untuk Mengatasi Kemacetan

Laporan ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi pemerintah dan pemangku kebijakan dalam mengatasi kemacetan, terutama di kota-kota yang mengalami lonjakan jumlah kendaraan setiap tahunnya. Beberapa solusi yang bisa diterapkan meliputi peningkatan transportasi umum, pengendalian jumlah kendaraan pribadi, serta pembangunan infrastruktur jalan yang lebih baik.

Meski Jakarta berhasil keluar dari daftar 10 kota termacet di ASEAN, tantangan dalam mengurangi kemacetan tetap menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih efisien dan nyaman bagi warganya.