Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Teknologi Kamera Ponsel Google bisa Ukur Detak Jantung
Google Pixel 4 Camera/Doc. SlashGear

Teknologi Kamera Ponsel Google bisa Ukur Detak Jantung



Berita Baru, Inovasi – Kamera smartphone Google Pixel akan dilengkapi dengan berbagai teknologi pendukung di antaranya pengukur detak jantung dan pernapasan.

Dilansir dari Reuters, awal pekan ini para pemimpin Google Health dalam keterangan persnya  telah mengatakan bahwa mereka telah memajukan perangkat kecerdasan buatan atau AI yang mendukung pengukuran tersebut  dan berencana untuk merinci metode dan uji klinisnya dalam makalah akademis beberapa minggu mendatang.

“Perusahaan juga berharap dapat meluncurkan fitur yang dikembangkan itu ke smartphone Android lainnya pada waktu yang tidak ditentukan,” kata pihak Google Health dalam sebuah postingan blog, Kamis (4/2/21).

Sebelumnya berbagai program kesehatan memang telah tersedia di beberapa aplikasi Google seperti yang tersedia di Google Play dan App Store Apple Inc selama bertahun-tahun dengan fungsi yang sama. Namun menurut sebuah penelitian pada tahun 2017 keakuratannya bervariasi dan penggunaannya rendah.

Apple’s Watch, Google Fitbit, dan perangkat lainnya telah sangat memperluas jangkauan teknologi penginderaan detak jantung berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak orang.

Nantinya pendekatan fitur kesehatan kamera ponsel Google akan lebih bersifat ad hoc dimana  pengguna hanya perlu meletakkan jari mereka di atas lensa, yang dapat menangkap perubahan warna halus sesuai dengan aliran darah. Respirasi akan dihitung dari video gerakan tubuh bagian atas.

Manajer produk Google Health Jack Po mengatakan bahwa perusahaan ingin memberikan alternatif pemeriksaan detak jantung manual bagi pemilik smartphone yang hanya ingin memantau kondisi mereka sesekali tetapi tidak mampu membeli perangkat yang dapat dikenakan.

Po mengatakan teknologi tersebut memiliki akurasi yang cukup baik dengan kemungkinan kesalahan menilai detak jantung sekitar 2%. Namun hal tersebut tetap membutuhkan pengujian lebih lanjut sebelum dapat digunakan dalam pengaturan medis.