Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pesawat Mirage 2000-5 Angkatan Udara Taiwan terlihat di Pangkalan Udara Hsinchu, di Hsinchu, Taiwan, 11 Januari 2023. Foto: Reuters/Ann Wang.
Pesawat Mirage 2000-5 Angkatan Udara Taiwan terlihat di Pangkalan Udara Hsinchu, di Hsinchu, Taiwan, 11 Januari 2023. Foto: Reuters/Ann Wang.

Tak Hanya ke AS, Ternyata Taiwan Juga Kirim Perwira Untuk Belajar Militer ke NATO



Berita Baru, Taipe – Seorang perwira Taiwan ungkap bahwa ia telah melakukan interaksi dengan NATO, dengan mengatakan ia telah belajar militer di NATO, suatu pengungkapan yang jarang terjadi terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan China.

Berbicara kepada wartawan dalam perjalanan ke pangkalan udara Hsinchu di Taiwan utara, Letnan Kolonel Angkatan Udara Taiwan Wu Bong-yeng , menggambarkan bagaimana dia menghadiri program akademik enam bulan dengan pejabat senior di Italia.

Ia telah mengikuti kursus enam bulan di Akademi Pertahanan NATO di Roma pada 2021, kembali ke Taiwan pada Januari tahun lalu.

“Ini adalah pertukaran akademik, bukan pertukaran militer,” katanya, seperti dilansir dari Reuters pada Kamis (12/1). “Tentu saja mereka sangat penasaran dengan Taiwan.”

“Mereka perlu memahami situasi negara kita, dan kemampuan kita,” katanya.

NATO, dalam menanggapi pertanyaan tentang kehadiran Wu, mengatakan tidak memiliki kemitraan formal dengan Taiwan.

“Selama bertahun-tahun, lembaga pendidikan NATO, seperti NATO Defense College dan NATO School Oberammergau, telah terlibat dengan aktor dari seluruh kawasan, termasuk dari Taipei,” kata seorang pejabat NATO, menambahkan lembaga ini bukan bagian dari struktur komando NATO.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kepada Reuters bahwa Wu bukanlah perwira pertama yang dikirim ke perguruan tinggi pertahanan itu. Itu tidak rumit.

Sementara militer Taiwan dan AS bekerja sama, termasuk beberapa pilot pesawat tempur Taiwan yang berlatih di Amerika Serikat, pulau itu hanya memiliki interaksi terbatas dengan militer asing lainnya.

Dalam konsep strategis baru yang disepakati pada bulan Juni, NATO menggambarkan China sebagai tantangan terhadap “kepentingan, keamanan, dan nilai-nilai” aliansi.

NATO menilai China sebagai kekuatan ekonomi dan militer yang tetap “buram tentang strategi, niat, dan pembangunan militernya”.

China telah meningkatkan tekanan militer, politik, dan ekonominya di Taiwan selama tiga tahun terakhir untuk menegaskan klaim kedaulatannya.

Taiwan telah berjanji untuk membela diri jika diserang dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.