Tajikistan dan Turkmenistan, Dua Negara Bebas Corona
Berita Baru, Internasional – Turkmenistan adalah satu dari segelintir negara di dunia yang mengklaim tidak memiliki kasus covid-19.
Selain itu yang masuk dalam daftar eksklusif itu adalah Tajikistan, negara Asia Tengah lainnya yang diperintah oleh presiden narsis yang suka memamerkan negaranya sebagai surga yang bebas masalah.
Pada bulan Maret 2020 lali, Emomali Rahmon mengerahkan ribuan warga negaranya untuk melakukan acara yang ia sebut “semua bernyanyi, semua menari” untuk merayakan Nowruz, yaitu sebuah liburan untuk menandai equinox musim semi.
Tajikistan dan Turkmenistan juga masih memperbolehkan pertandingan sepak bola berlanjut. Di Tajikistan pertandingan berlangsung tanpa penonton, tetapi di Turkmenistan ratusan suporter tetap dapat menyaksikan langsung di sebuah stadion di Ashgabat ketika musim dimulai kembali akhir pekan lalu setelah jeda singkat yang berhubungan dengan COVID-19.
Meskipun begitu, Turkmenistan tidak sepenuhnya menyangkal, karena mereka pada akhirnya juga telah menutup perbatasannya dan mengkarantina para pelancong yang kembali di tenda-tenda di padang pasir.
Tajikistan juga telah mengisolasi para pelancong dan melakukan ribuan tes, yang semuanya secara resmi dinyatakan negatif. Mereka mengakui telah terjadi lonjakan penyakit pernapasan, tetapi mereka sebut penyebabnya adalah cuaca buruk, bukan coronavirus.
Kasus Kematian Bukan akibat Covid-19
Adanya satu kasus kematian khusus yang menjadi topik hangat baru-baru ini juga dilaporkan akibat flu babi dan radang paru-paru, bukan corona.
Presiden Rahmon telah menyarankan bahwa standar kebersihan yang tinggi dari orang-orang Tajik akan memberikan mereka manfaat yang baik dalam pertempuran melawan virus corona, seandainya benar virus itu pernah tiba di negara mereka.
Sementara itu di Turkmenistan telah dipersiapkan acara olahraga besar dalam rangka memperingati Hari Kuda pada tanggal 26 April mendatang.
Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov, yang dikenal sebagai “Arkadag” atau sang Pelindung telah dikenal memiliki kesenangan dengan kompetisi pacuan kuda tersebut. Dia adalah pembalap berbakat sehingga dia selalu menang dalam setiap pertandingan.
Dikutip dari TIME, di tempat lain di Asia Tengah, kehidupan normal telah terhenti sejak kasus virus korona pertama terdeteksi pada pertengahan Maret silam. Kazakhstan, Kyrgyzstan dan Uzbekistan telah menutup tempat-tempat umum, membatasi perjalanan internal dan melarang warga untuk meninggalkan rumah kecuali hanya untuk membeli persediaan penting di toko-toko terdekat.