Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Melarikan Diri Hong Kong
Chen Ming-tong (kiri) dan Katharine Chang menghadiri pembukaan Layanan Taiwan-Hong Kong dan Kantor Pertukaran di Taipei, Taiwan, 1 Juli 2020. REUTERS / Ann Wang

Taiwan Membuka Layanan untuk Membantu Warga Hong Kong yang Melarikan Diri



Berita Baru, Internasional – Pada Rabu (1/7), Taiwan membuka kantor Layanan dan Pertukaran Taiwan-Hong Kong (Taiwan-Hong Kong Services and Exchanges Office) di Taipe untuk membantu membantu orang-orang yang melarikan diri dari Hong Kong setelah China memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong.

Taiwan berharap dengan pembukaan itu, pihaknya bisa mengambil kesempatan untuk menarik para profesional dan modal dari Hong Kong, mengingat Hong Kong merupakan pusat keuangan di Asia.

Pembukaan layanan itu dihadiri oleh Chen Ming-tong selaku Kepala Mainland Affairs Council (MAC) Taiwan-Hong Kong dan Katharine Chang selaku Ketua Dewan Kerjasama Ekonomi dan Budaya Taiwan-Hong Kong.

Undang-undang keamanan nasional China untuk Hong Kong berlaku efektif mulai hari ini, Rabu (1/7). Undang-undang kontroversial itu di antaranya melarang warga untuk melakukan pemisahan diri, subversi, terorisme, berhubungan atau berkolusi dengan pasukan asing.

Mereka yang melanggar akan dikenakan hukuman penjara seumur hidup. Hukuman seperti itu, menurut para ahli, menandakan era hukuman yang lebih otoriter dari pada sebelumnya.

Sejak disahkan kemarin Selasa (30/6), undang-undang itu sudah banyak mendapat kecaman dari beberapa negara, seperti AS, Inggris dan Uni Eropa. Taiwan juga ikut mengecam pengesahan undang-undang itu, meskipun China mengklaim Taiwan merupakan ‘bagian’ dari negaranya.

Dikutip dari Reuters, sekitar 200 orang dari Hong Kong telah melarikan diri ke Taiwan sejak protes di Hong Kong dimulai sejak tahun lalu.

Chen Ming-tong mengatakan bahwa tujuan pembukaan layanan itu pada 1 Juli adalah sebagai tekad Taiwan untuk membantu kebebasan warga Hong Kong.

“Ini adalah tonggak penting bagi pemerintah untuk lebih mendukung demokrasi dan kebebasan di Hong Kong,” ujar Chen pada pembukaan.

Bagi Chen, disahkannya undang-undang keamanan nasional itu menciptakan peluang untuk menarik para profesional dan modal dari Hong Kong.

Selain itu, Chen juga menyambut perusahaan-perusahaan yang terganggu di Hong Kong dan mempersilahkan mereka untuk membuka kantornya di Taiwan, meskipun aturan dan regulasinya masih dalam proses.

“Kami juga menyambut perusahaan multinasional untuk memindahkan kantor pusat mereka di sini,” kata Chen.

Sejauh ini, Wakil MAC Chiu Chui-Cheng menyebutkan bahwa kantor layanan itu akan memiliki sekitar 24 staf dan 20 hotline. Para pejabat juga sudah menerima ‘banyak panggilan’.

Chiu juga mengingatkan bahwa mereka yang ingin pergi ke Taiwan harus dilakukan secara legal.

Sebelumnya, pada bulan Mei, Presiden Republik Taiwan Tsai Ing-wen berjanji siap membantu orang-orang Hong Kong yang melarikan diri ke Taiwan karena tekanan dari China.

Sebagai tanggapan, Selasa (30/6), Beijing membantah bahwa pihaknya menekan kebebasan warga Hong Kong dan mengutuk rencana Taiwan untuk membuka layanan bagi warga Hong Kong yang melarikan diri.