Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Masih Hilang, Intelejen AS Sebut Kim Jong Un Belum Diketahui Keberadaannya

Masih Hilang, Intelejen AS Sebut Kim Jong Un Belum Diketahui Keberadaannya



Berita Baru, Internasional – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengatakan badan intelijen mereka masih belum melihat keberadaan Kim Jong Un di Korea Utara. Pemimpin Korut generasi ketiga itu sebelumnya diisukan meninggal dunia, beberapa waktu setelah menjalani prosedur kardiovaskular (jantung).

“Kami belum melihatnya. Kami tidak memiliki informasi untuk dilaporkan hari ini. (Tapi) Kami mengawasi ini dengan cermat,” kata Pompeo mengatakan kepada Fox News, dikutip dari Reuters Kamis (30/4).

Hilangnya Kim dari pandangan publik meningkatkan kekhawatiran tentang ketidakstabilan di negara yang paling aktif mengembangkan nuklir itu. Ini dipercaya dapat mempengaruhi negara-negara Asia Utara dan Amerika Serikat.

Kemarin, Presiden AS Donald Trump meyakinkan media bahwa Kim masih hidup. Namun soal keadannya, Trump tak bisa menjelaskan lebih lanjut.

Dua anggota parlemen Rusia menjelaskan info terkini tentang Kim dari para diplomat Pyongyang. Dari laporan Duta Besar Korut untuk Rusia, Sin Hong Chul, mereka mengatakan Kim melakukan aktivitas secara normal.

“Kim Jong-un mengirim ucapan selamatnya kepada presiden Afrika Selatan. Mereka memiliki hari libur nasional. Ini adalah ucapan selamat pribadinya,” kata Kepala Majelis Rendah Badan Legislatif Rusia Kazbek Taysayev.

“Pemberitaan yang dimuat tidak bisa jadi dasar bahwa Kim memiliki masalah kesehatan,” tambah Kepala Kelompok Dewan Federasi atau majelis tinggi legislatif Rusia untuk kerja sama dengan parlemen Korut dikutip dari The Korea Herald.

Sebelumnya, seorang Wakil Direktur HKSTV Hong Kong Satellite Television, jaringan televisi yang didukung pemerintah Beijing di Hong Kong, mengklaim bahwa Kim sudah meninggal dunia. Kabar ini mengutip dari “sumber yang sangat terpercaya”, seperti dikutip New York Post.

International Business Times melaporkan unggahan sang wakil direktur jaringan televisi Hong Kong itu, lewat aplikasi medsos China, Weibo, sudah tersebar luas di media sosial.