INTERNASIONAL EKONOMI DAN KEUANGAN
Taiwan dan AS Menandatangani Kesepakatan Perdagangan
Berita Baru, Jakarta – Taiwan dan Amerika Serikat secara resmi menandatangani perjanjian perdagangan yang dianggap sebagai kesepakatan paling komprehensif antara dua negara tersebut sejak Amerika Serikat beralih mengakui Beijing pada tahun 1979. Kesepakatan ini diharapkan dapat membantu Taiwan mengatasi isolasi diplomatiknya dari China.
John Deng, negosiator perdagangan teratas Taiwan, menyatakan bahwa perjanjian ini akan memungkinkan Taiwan untuk menunjukkan komitmen dalam mengikuti aturan perdagangan internasional dan membuka jalan bagi kesepakatan perdagangan dengan negara-negara maju lainnya di masa depan.
Dkutip dari laporan CNN, namun, China telah menentang keras kesepakatan ini dan mengklaim bahwa Taiwan adalah bagian dari wilayahnya meskipun tidak pernah mengendalikannya. Pemerintah China bahkan telah mengkritik Amerika Serikat atas perjanjian ini, menyebutnya sebagai sinyal yang salah kepada kekuatan separatisme di Taiwan.
Pulau Taiwan menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan pengakuan internasional karena tekanan yang meningkat dari China. Negara tersebut juga berjuang untuk bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), sebuah perjanjian perdagangan bebas besar yang melibatkan 11 anggota pendiri.
Deng menyatakan bahwa kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat bisa membantu Taiwan dalam prosesnya untuk bergabung dengan CPTPP, namun ia juga menyadari bahwa China dapat menggunakan pengaruh ekonominya untuk menghalangi negara-negara anggota CPTPP untuk mempertimbangkan aplikasi Taiwan.
Protes terhadap kesepakatan perdagangan juga merupakan isu sensitif di dalam negeri Taiwan. Beberapa kesepakatan perdagangan sebelumnya telah memicu protes massal di Taiwan karena dianggap merugikan kepentingan nasional dan keamanan pulau tersebut.
Dalam situasi yang rumit ini, Taiwan berusaha untuk membuktikan dirinya sebagai mitra perdagangan yang andal, menghormati hak kekayaan intelektual, dan mengikuti aturan internasional untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara lain dan mengatasi tekanan dari China.
Kesepakatan perdagangan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya Taiwan untuk memperkuat hubungan internasional dan memperluas kesempatan perdagangan di masa depan.