Survei Indikator: Elektabilitas Anies Alami Tren Penurunan
Berita Baru, Jakarta – Survei terbaru Indikator Politik Indonesia mendapati elektabilitas bakal calon presiden Anies Baswedan mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir, bahkan disalip oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“Elektabilitas Anies Baswedan mengalami tren penurunan,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (26/3).
Menurut Burhanuddin, tren penurunan elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu nampak dalam beberapa hasil survei yang dihelat lembaganya.
Indikator melakukan survei berdasarkan simulasi 34 nama capres. Dalam model simulasi itu, Anies sebenarnya sempat mendapatkan momentum dengan deklarasi yang telah dilakukan oleh Partai Nasdem, Demokrat dan PKS.
Karena deklarasi itu, elektabilitas Anies melejit dari 18,6 persen pada September 2022 menjadi 23,6 persen suara pada November 2022.
Namun, tren menurun terus terjadi pada survei selanjutnya, semisal pada survei bulan Desember 2022 elektabilitas Anies menurun sedikit menjadi 22,8 persen.
Elektabilitas ini kembali naik tipis pada survei Februari 2023 menjadi 23 persen, akan tetapi anjlok pada survei terbaru bulan Maret 2023, menjadi 21,7 persen suara.
Burhanuddin berkata, penurunan elektabilitas Anies ini konsisten terjadi dalam simulasi survei 19 nama capres, 10 nama capres, dan 3 nama capres.
Berdasarkan survei bulan Maret 2023 terhadap 800 responden, Anies kini berada di posisi ketiga di bawah Ganjar Pranowo yang berada di peringkat wahid dan Prabowo di peringkat kedua.
Dia mengatakan elektabilitas Prabowo justru mengalami kenaikan yang signifikan. Pada survei bulan Februari 2023, Ketua Umum Partai Gerindra itu baru mendapatkan 17,2 persen suara.
Namun, pada survei Maret 2023 elektabilitasnya melejit menjadi 21,7 persen suara. “Elektabilitas Pak Prabowo rebound,” tutur Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan lembaganya masih mencari tahu penyebab elektabilitas para calon yang masih sangat fluktuatif ini. Dia mengatakan pengamatan terhadap perilaku pemilih masih terus dilakukan.
Dia memprediksi lonjakan dan penyurutan suara pemilih masih akan terus terjadi ke depan. Sebab, kata dia, belum ada calon yang benar-benar unggul di peringkat ketiga teratas antara Ganjar, Prabowo dan Anies Baswedan.
“Suasana ketidakpastian ini mungkin akan terus kita dapatkan sampai bulan September 2023 saat pendaftaran nama capres dan cawapres,” terangnya.
Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada Februari dan Maret terhadap responden yang berusia 17 tahun ke atas. Survei dilakukan menggunakan multistage random sampling.
Pada survei Februari, terdapat 1.200 responden yang diwawancarai. Margin of error survei ini diklaim 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara, survei bulan Maret dilakukan terhadap 800 responden dengan margin of error 3,5 persen.