Setelah Soleimani, Nasrallah Bisa Jadi Target Berikutnya
Berita Baru, Internasional – Akhir pekan lalu, media Israel melaporkan bahwa para pejabat Iran telah memperingatkan Nasrallah bahwa ia bisa menjadi target pembunuhan berikutnya oleh Amerika Serikat setelah Soleimani.
Pada hari Sabtu (11/1), NBC News melaporkan bahwa Israel membantu AS dalam operasi 03 Januari untuk membunuh Soleimani di Baghdad. Mereka memberikan rincian data intelijen Soleimani.
Dilansir dari Sputnik News, Senin (13/01), Israel secara terbuka menyambut berita kematian Soleimani.
Pada bulan Oktober, Direktur Mossad, Yossi Cohen menyombongkan diri bahwa agensinya dapat dengan mudah menargetkan komandan Pasukan Quds untuk dieliminasi jika ia membuat ‘kesalahan’ yang menempatkannya dalam daftar likuidasi Mossad.
Terbaru, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mentweet peringatan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal (Sekjend) Hizbullah, Hassan Nasrallah.
“Nasrallah tidak berhenti menyerang Netanyahu atau mengancam Israel. Ketika kesedihannya tumbuh, kefasihannya meningkat,” tulisnya dalam bahasa Ibrani dan Arab.
“Sementara itu, (Nasrallah) terpaksa turun ke lantai lain ke dalam bunker dalam menghadapi peringatan tentang kemungkinan likuidasi. Jika dia menantang Israel–itu (bunker) tidak akan membantunya,” Katz memperingatkan.
Komentar Katz muncul menanggapi pernyataan Nasrallah. Ia menyebut bahwa pasukan Amerika di Timur Tengah akan kembali ke AS dalam peti mati jika Washington tidak menarik diri dari wilayah itu dalam beberapa hari mendatang.
Pimpinan milisi itu juga menuduh Presiden AS, Donald Trump berbohong tentang dugaan rencana jenderal Iran Qasem Soleimani untuk menyerang kedutaan besar AS di Timur Tengah.
Ia juga memperingatkan bahwa serangan rudal Iran di pangkalan AS di Irak adalah pesan kuat kepada entitas Zionis yang selalu berencana untuk ‘bermain’ dengan Iran.