Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seru Banget, Ratusan Layang-layang Naga Raksasa Hiasi Langit Balongpanggang Gresik

Seru Banget, Ratusan Layang-layang Naga Raksasa Hiasi Langit Balongpanggang Gresik



Berita Baru, Gresik – Ratusan layang-layang  naga menghiasi langit biru di Kabupaten Gresik tepatnya di Desa Dohaagung, Kecamatan Balongpanggang. Layang-layang menyerupai naga raksasa itu seperti terlihat nyata. Ekornya menari-nari dan meliuk-liuk di angkasa, Minggu (3/10) sore. 

Layangan naga dinggap paling sakral dibanding dengan jenis lainnya. Pasalnya, selain modelnya yang megah, setidaknya membutuhkan empat orang hingga lebih agar bisa terbang. Maklum saja, kebanyakan layangan itu memilki panjang 75 meter sampai 100 meter. 

Penerbangan layang-layang merupakan tradisi di desa setempat pada musim panas setelah panen padi. Tahun ini kali ke lima event festival berskala nasional digelar. Beragam peserta dari berbagai kota dan kabupaten turut hadir ikut meramaiakan. 

Suyono (46), salah satu pemilik layangan naga mengatakan butuh proses panjang untuk mengerjakan kerangka sampai menjadi layang-layang yang sempurna. Kendala terbesar dalam pembuatannya adalah detail kemiripan naga. Mulai dari mata, sisik naga sampai taring. 

“Proses pembuatannya memakan waktu hingga 4 bulan lebih. Bahan layangan terbuat dari kepingan berbahan fiber dan kain parasit. Kain ini cenderung tidak berat karena itu mudah diterbangkan,” ujarnya, Minggu (3/20). 

Ia menjelaskan, untuk biaya pembuatan layangan naga ini juga beragam. Suyono sendiri mengaku, menghabiskan dana sekitar Rp 4 juta untuk membiayai proses pembuatannya. Namun ada juga perajian lain yang sampai menghabiskan dana sekitar Rp 15 hingga Rp 30 juta lebih. 

“Mahal biayanya tapi sangat puas dengan hasilnya. Saya sendiri sempat menang lomba di tingkal lokal. Sepadan lah dengan harga pembuatannya,” jelasnya. 

Ketua Panitia Festival Adieb Hazmy mengatakan, ada sekitar 300 peserta yang mengikuti gelaran layang-layang ini. Pihaknya sendiri membagi festival ini dengan tiga kategori lomba. Yakni layang-layang biasa hingga termegah seperti naga. 

“Banyak kriterinya untuk menang lomba. Antara kain, penilaian bawah 40 persen meliputi desain dan keindahan model layangan, sedangan penilaian 60 persen meliputi kestabilan saat mengudara,” tuturnya. 

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi langkah positif panitia dalam menggelar acara ini. Paslanya, festival layangan merupakan kearifan lokal yang patut hatus dijaga. 

“Alhamdulilah festival luar biasa menjadi hiburan tidak hanya di desa atau kecamatan jadi hiburan nasional. Ini semnagat kita keluar pandemi covid-19 karena festival, layang-layang menjadi kearifan lokal benar benar kita jaga. Target kita ekonomi kerakayatan bangkit di pandemi covid-19,” pungkasnya.