Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sering Merasakan Toxic Parenting? Apa yang Bisa Dilakukan Sebagai Anak?

Sering Merasakan Toxic Parenting? Apa yang Bisa Dilakukan Sebagai Anak?



Berita Baru, Tips – Menjalani toxic relationship dengan pasangan mungkin hal yang banyak dibicarakan dan dirasakan banyak orang akhir-akhir ini, tapi kalau menjalani hubungan yang toxic dengan orangtua, bagaimana? Ternyata, pola asuh salah yang diterapkan orangtua pada anaknya bisa menciptakan hubungan yang toxic.

Tapi, banyak dari kita tidak tahu bagaimana cara mengatasi dan keluar dari hubungan tidak sehat itu. Kira-kira kita sebagai anak harus bersikap bagaimana ya untuk mengatasi hal ini? Perlu diingat bahwa seburuk-buruknya perlakuan orangtua kita, mereka tetap adalah orangtua yang melahirkan kita ke dunia. Untuk itu, tetaplah berbuat baik dan bersikap hormat kepada mereka.

Kita memang tidak bisa mengontrol perilaku orang lain pada kita, tetapi kita bisa mengontrol respon seperti apa yang ingin kita ciptakan.

Sebelum membaca lebih jauh, perlu ditekankan bahwa tidak ada orangtua yang toxic. Perlakuan orangtua terhadap anak bisa jadi salah tapi bukan berarti orangtua berhak untuk di benci, Karena sikap dan perlakuan orangtua terhadap anak bisa jadi toxic dan dapat melukai kondisi fisik ataupun emosional anak, tapi orangtua seharusnya tetap dihormati dan disayangi.

Lalu, apa sih tanda-tanda perlakuan orangtua yang toxic?

1. Tidak dapat menerima pendapat anak

2. Melakukan tindak kekerasan secara fisik atau verbal pada anak

3. Kritik berlebihan

4. Selalu mempermasalahkan hal-hal kecil

5. Bersikap otoriter atau kontrol yang berlebih

6. Tidak memiliki rasa empati pada anak

7. Mengungkit pemberian yang diberikan pada anak

Perilaku orangtua tersebut bisa menjadi hal yang berbahaya secara psikologis bagi anak anak mereka. Banyak orangtua tidak menyadari secara sepenuhnya bahwa tindakan dan gaya pola asuhnya ternyata adalah salah. Karena pada dasarnya, semua orangtua ingin memberikan yang terbaik dan kasih sayang untuk anaknya.

Tetapi terkadang ada faktor lain yang menjadikan mereka menerapkan pola asuh yang keliru atau salah mengartikan kebutuhan orangtua sebagai kebutuhan anak juga. Lalu sebagai anak, hal apa yang bisa dilakukan ketika berada dalam situasi toxic parenting?

Menciptakan batasan

Kamu perlu mendefinisikan perilaku orangtua terhadapmu yang bisa kamu terima atau tidak. Ada kalanya perilaku orang tua telah berdampak sangat buruk bagi kondisi emosionalmu. Perlakuan tersebut bisa membuatmu merasa semakin tertekan jika terus bersama. Tentu hal ini akan menjadikan hubunganmu dengan orang tua semakin tidak sehat, jadi kamu perlu memberikan batasan dalam hubungan dengan orangtua. Tidak melakukan kontak untuk sementara waktu perlu kamu lakukan saat situasi sudah tidak mampu kamu hadapi sendiri.

Ciptakan ruang untuk dirimu sendiri

Jika selama ini kamu berada di lingkungan keluarga yang toxic, ada baiknya kamu bisa sedikit mengasingkan diri dengan melakukan me time agar kamu memiliki kesempatan untuk mendamaikan hati dan pikiran. Hal ini perlu dilakukan untuk membangkitkan energimu kembali. Tapi, lakukanlah secukupnya karena kamu perlu berhati-hati saat me time bisa membuatmu terus menunda untuk menyelesaikan masalah Artinya kamu mencoba untuk mengabaikan masalah dengan alasan self care yang berlebihan.

Komunikasikan dengan orangtua secara baik

Ada kalanya orangtua tidak menyadari kesalahan mereka. Orangtua merasa apa yang dilakukan adalah sesuatu yang benar, tanpa memperhatikan kebutuhan atau keinginan dari anak. Maka, kamu perlu menjelaskan keinginanmu pada orang tua. Buatlah orangtuamu memahami perasaanmu yang sebenarnya dan pahamkan mereka bahwa perbuatan mereka dapat berdampak buruk bagi kondisi mental dan emosionalmu. Hal ini sangat perlu dilakukan karena dengan komunikasi dan diskusi dari hati dengan orang tua adalah jalan keluar yang terbaik untuk menyelesaikan masalah ini.

Berkonsultasi dengan ahli

Jika langkah-langkah diatas telah kamu lakukan tetapi tidak berhasil, cobalah untuk berkonsultasi dengan para ahli seperti psikolog. Mereka bisa membantumu untuk menganalisis permasalahan mu secara mendalam. Selain itu, adanya pihak ketiga bisa menjadi mediator dalam hubunganmu dengan orang tua. Sehingga, harapannya bisa membawamu pada solusi yang tepat.