Serangan Rudal Rusia Mulai Merambah Ibu Kota Kiev
Berita Baru, Kiev – Dua ledakan keras terdengar di ibu kota Ukraina, Kiev, Jumat pagi, pasca Presiden Ukraina memperingatkan ‘tirai besi baru’ Rusia.
“Serangan ke Kyiv dengan rudal jelajah dan balistik baru saja dilanjutkan. Saya mendengar dua ledakan kuat,” kata penasihat kementerian dalam negeri Ukraina Anton Herashchenko di Telegram, dikutip dari laporan AFP.
Dalam video yang beredar di media sosial, serangan rudal Rusia ke Kiev dilakukan sejak Jumat dini hari. Beberapa serangan rudal tersebut dilaporkan berhasil digagalkan oleh pasukan Ukraina.
“Pemadam kebakaran di lokasi membersihkan kerusakan bangunan tempat tinggal dari dampak,” kata seorang warganet Ukraina, @IntelNessa.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan ‘Tirai besi baru’ Rusia, mengtakan “Apa yang kita dengar hari ini? Bukan hanya ledakan roket, pertempuran, dan deru pesawat. Ini adalah suara tirai besi baru yang menurunkan dan menutup Rusia dari dunia beradab.”
Perkembangan itu muncul menyusul saat ribuan orang di Rusia memprotes perang Ukraina, dan ratusan orang dilaporkan ditahan oleh petugas polisi bertopeng.
Pada Kamis (24/5), Pasukan Militer Ukraina terus berupaya memerangi serangan Rusia di tiga sisi setelah Moskow melancarkan serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Puluhan ribu orang dilaporkan berupaya untuk mengungsi dan meninggalkan rumah mereka.
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan perang dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum fajar, ledakan dan tembakan terdengar sepanjang hari di ibukota Ukraina dan di tempat lain di negara itu, dengan sedikitnya 70 orang dilaporkan tewas.
Serangan itu mengakhiri upaya diplomatik yang sia-sia selama berminggu-minggu oleh para pemimpin Barat untuk mencegah perang atas tuntutan Rusia untuk menulis ulang pengaturan keamanan pasca-Perang Dingin di Eropa.
“Ini adalah serangan yang direncanakan,” kata Presiden AS Joe Biden kepada wartawan di Gedung Putih saat ia meluncurkan sanksi baru yang keras, dikoordinasikan dengan sekutu, terhadap bank Rusia, oligarki, dan perusahaan negara.
Sementara itu, PBB sedang meningkatkan operasi kemanusiaan di sekitar Ukraina.
“Kami berkomitmen untuk tinggal dan memberikan, untuk mendukung orang-orang di Ukraina pada saat mereka membutuhkan,” kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Gutters.
“Kami memberikan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa kepada mereka yang paling rentan, terlepas dari siapa atau di mana mereka berada,” imbuhnya.